Halaman:Cerita Rakyat Daerah Irian Jaya.pdf/81

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

rombongan sikusta disekitar pohon sin itu.
Tiba-tiba ia mendengar bunyi orang yang sedang menyunyah tulang babi keluar dalam pohon sin itu. Segera dipanggilnya anggota pasukannya dan meneliti keadaan pohon sin itu. Mereka periksa semua mulai dari cabang sampai keranting-ranting pohon sin itu tetapi sia-sia juga.

Akhirnya mereka ambil keputusan untuk menebang pohon sin itu. Ternyata usaha ini juga tidak berhasil menemukan rombongan sikusta. Padahal rombongan sikusta bersembunyi dilubang ranting-ranting yang kecil yang ketika roboh, ranting-ranting itu hanyut oleh kali Baliem.

Terpaksa rombongan situan babi pulang dengan hampa tangan. Sedangkan ranting-ranting kayu yang digunakan sebagai tempat persembunyian rombongan sikusta yang hanyut oleh kali Baliem itu, terdampar ditepi muara sungai karena air sungai sudah surut. Penduduk kampung sekitar tempat ranting kayu itu terdampar kebetulan hanya wanita-wanita saja. Begitu mereka melihat ranting-ranting kayu yang terdampar dimuara sungai itu, wanita-wanita itu segera mengumpul ranting-ranting kayu itu dan memasukkan dalam kandang untuk disimpan. Tak seorangpun wanita-wanita itu mengetahui bahwa dalam ranting kayu itu ada tersembunyi laki-laki rombongan sikusta. Disamping ranting-ranting kayu itu disimpan juga wanita-wanita itu menyimpan bahan-bahan makanan seperti betatas masak (ubi jajar) dan lain-lain sebagai makanan untuk dimakan kembali pulang dari kebun. Demikian setiap pergi kekebun wanita-wanita ini selalu meninggalkan makanan dikandang tempat ranting-ranting kayu itu tersimpan. Anehnya, setiap mereka kembali pulang dari kebun semua makanan yang mereka tinggalkan didalam kandang habis entah dimakan oleh siapa. Mereka mencari tahu siapa sebenarnya yang menghabiskan makanan yang mereka tinggalkan didalam kandang itu. Akhirnya mereka menuduh adik perempuan mereka sendiri dan memukulnya sampai luka-luka. Tetapi adiknya selalu menyangkal tuduhan itu. Tetapi kakak-kakak perempuan tetap menuduh bahwa dia yang menghabiskan makanan itu. Kejadian ini berlaku setiap hari dan akhirnya sang adik menyarankan kepada kakak-kakaknya, agar dia disembunyikan ditempat dimana makanan itu tersimpan untuk mengintai siapa sebenarnya yang selagi menghabiskan makanan mereka. Kakak-kakaknya menyetujui saran adiknya ini. Besok harinya, sebelum mereka pergi kekebun

65