— 305 —
toeangnja sisah obat itoe dalem moeloetnja Padri Faria.
Tida antara lama bergerak badan Padri itoe dan matanja terboeka, tapi gerakan itoe berenti poela hanja matanja masih tinggal terboeka.
Sedjak itoe Dantes menoenggoe lagi setengah djam, satoe djam. Dan waktoe ija merabah tangan Padri Faria dan dirasanja ijang tangan itoe soedah dingin. Laloe ija pegang dadanja. Ia berasa ijang hatinja masih memoekoel, tapi (teks tidak terbaca) lama lebih kendor, hingga pada achirnja berenti sama sekali. Moekanja mendjadi biroe, matanja masih terboeka, tapi tjajanja telah linjap sama sekali.
Koetika itoe, soedah poekoel anam pagi dan matahari poen telah terbit. Semingkin terang, semingkin njatalah bahoewa Padri Faria telah sampe pada adjalnja.
Dari sebab biasanja, pada waktoe itoe cipier dateng memeriksa, maka sigralah Dantes pergi kakamarnja sendiri. Tida antara lama, beneriah djoega dateng cipier itoe dan setelah dilihatnja ijang Dantes ada ditempat tidoernja maka ija berangkat poela aken melihat Padri Faria.
Sesoedahnja cipier berangkat maka Dantes kapengen taoe apa bakal kadjadian dalem kamar Padri Faria. Dari itoe ija masoek lagi dalem lobang itoe dan berdjalan sampe dekat kamar Padri itoe. Maka koetika itoe ija denger orang mendjerit dan berminta toeloeng. Sigra djoega ija denger poela soewara banjak orang berdjalan, roepanja djoeroe-djoeroe koentji ijang denger atas tereakan tadi itoe. Kemoedian Gouverneur djoega soedah dateng dan Dantes mendenger ijang ija membri perentah aken panggil docter.
Antara orang-orang itoe ada ijang berkata kata dengen kasihan dan ada djoega ijang tertawa. Maka Dantes denger