— 289 —
mati. Djoega Cesar ada poenja satoe tjintjin berkepala singa ijang ija pake selamanja. Djika ija membri tangan pada lain orang dan di tekannja dengan keras maka kepala singa itoe menggigit dan siapa djoega ijang tergigit itoe, nistjajalah dalem doea poeloeh ampat djam moesti mati. Kehendakannja Cesar maka Paus memberi perentah pada itoe doea Cardinaal akan memboeka lemari itoe, atawa disoeroe padanja akan membri tangan pada marika itoe. Aken tetapi Paus menjahoet begini: Djanganlah kita orang memandang sedikit karoegian aken serakaken keoentoengan jang besar. Akoe ada mempoenjai rasa bahoea keloearan belandja kami itoe, kita orang aken terima kombali dengen berlipat ganda banjaknja. Tambahan poela Cesar kaoe ada loepa bahwa kesampoernaan jang djahat itoe ada lebih lekas berboekti, sedang penikam atawa penggigit baroe berboekti, setelah laloe doea atawa tiga hari.
Cesar setoedjoe dengen atoeran itoe dan dipersilahkenlah kedoea Cardinaal itoe bersantap diastananja. Adapoen persantapan itoe akan didjalanken dalem satoe taman dekat geredja St Pieter, taman mana ada kepoenjaannja Paus sendiri.
„Rospigliosi jang amat soekanja kerena ija diangkat djadi kardinaal, maka ija sengadja tida bermakan satoe apa di roemahnja, soepaja ija bisa menoendjoekken ijang ija memperindahken sekali persantapan itoe. Aken tetapi Spada, ijang ada seorang tjerdik dan tambahan poela ada mempoenjai seorang keponakan ijang mendjadi kapitein, sebelomnja pergi pada persantapan itoe soedah membikin soerat testament. Setelah soedah, ija kirim pada keponakannja itoe soerat dalem mana ija memberi taoe ijang ija moesti menoenggoe padanja dekat pada taman itoe. Tetapi djongos ijang disoe-