— 101 —
meminta kamoerahan aken goena lain orang, sedang ija misti taoe bahoewa ija sendiri ada perloe kamoerahan itoe.
Moekanja toewan Morrel djadi merah; kerna di itoe waktoe toewan itoe merasa, ijang ija poenja ingatan di dalam perkara negri tida beresih adanja. Tapi tiada loepoet ija berkata poela:
„Sangat saja meminta padamoe, Toewan Villefort! biarlah kaoe berlakoe adil sebegimana ijang memang kewadjibanmoe dan biarlah kaoe berhati moerah sebegimana biasamoe sanantiasa, dan sigra poelangken kombali itoe Dantes pada kita-orang." *)
„Hm-hm! pada kita-orang ?" kata toewan Villefort itoe di dalam hati: „apa itoe Dantes ada teritoeng djoega pada anggota-anggota dari koempoelan rasia maka penoeloenganmoe ini pake bahasa „kita-orang?" Kaloe akoe tida salah dengar, Dantes itoe tertangkap di dalam satoe roemah makan, sedang ija ada berkoempoelan sama banjak orang. Brangkalilah djoega sedang ada moefakatan di roemah itoe."
Habis berkata-kata begitoe dalam hatinja sendiri, Toewan Villefort itoe lantas berkata pada toewan Morrel:
„Toewan! hal itoe djanganlah kaoe koewatir: orang ijang terdakwa itoe, tantoe sekali dapat kabenarannja kaloe ija tida bersala; aken tetapi djika ija ada salah, tantoelah djoega saja djadi terpaksa aken lakoeken kawadjibankoe: kerna kaoe poen tentoe taoe Toewan! bahoewa di masa ini ki-
- ) Itoe perkata-an,,pada kita-orang" ada berbaoe koempoelan djahat di depan toewan Villefort, Toewan Morrel maoe membilang: „pada saja dan perseroehankoe," tapi oleh Villefort dianggep lain.