— 102 —
ta-orang ada hidoep di dalam tempo kasoekaran, hingga saände orang ijang salah tida dapat hoekoeman, ija itoelah nanti djadi toeladan djelek."
Tempo ija berkata-kata begitoe, toewan Villefort itoe soedah sampe di depan roemahnja sendiri; maka sehabisnja berkata, lantas sadja ija memanggoet sedikit pada toewan Morrel, dan teroes masoek ka dalam, hingga toewan itoe djadi tinggal berdiri dengen tertjengang, di mana ija di tinggalken.
Di pertengahan ijang paling depan dari roemah itoe, ada banjak soldadoe dan hamba politie, dan di tengah marika itoe ada Edmond Dantes ijang terdjaga baik dan terpandang oleh banjak mata ijang sorotnja ada di njataken kabentjian hati.
Villefort djalan meneroes di pertengahan itoe, sambil melirik pada Dantes, dan sasoedahnja trima satoe boengkoesan ijang diserahken padanja oleh hamba politie, ija masoek ka pertengahan sabelah dalam, sambil berkata:
„Bawa masoek itoe orang tangkapan !"
Maskipoen melinken melihat salirikan sadja toewan Villefort itoe soedah boleh mendoega, orang apa adanja itoe Dantes ijang moeda: dari pada djidat ijang bagoes Villefort mendapat taoe bahoewa Dantes itoe saorang beringatan terang, sedang sorot matanja Dantes ada njataken kagagahan, dan ajer moekanja ada oewarken hati ijang baik.
Hal itoelah ada djadi kaoentoengan aken Dantes; tapi Villefort sering kali soedah dengar orang berkata, bahoewa perasa-an ijang datang paling doeloe di dalam hati, itoelah tida boleh dipertjaja, maka dengen padamken ajer-moekanja sendiri, ija berdoedoek mengadepi medja toelis, seperti biasa pada waktoe memeriksa perkara.