Halaman:Boekoe Tjerita Graaf De Monte Christo - 08.pdf/63

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 489 —

beratsal dari Japan, terbikin dengen porcelein haloes. Franz mengoetjak matanja sendiri boewat mendapet taoe dengen betoel, bahoewa ija boekan mengimpi. Jang melajani orang makan dan minoem melinken si Ali sendiri sadja, dan dia ini ada mengarti betoel aken lakoeken kerdjaännja itoe, hingga Franz djadi berkata pada Simbad „bahoewa haroes orang merasa senang hati, kaloe ada poenja hamba seperti si Ali itoe."

„Ja," sahoet Simbad: anak ini bisa bekerdja baik dan ada setia padakoe, ja tida loepa, ijang saja telah loepoetken dia dari bahaja kematian, dan dari sebab ija sajang kepalanja sendiri ija djadi sajang padakoe, ijang telah membri toeloeng pada kehidoepannja,"

Si Ali tida kenal bahasa Prasman, tapi dengen melihat pada ajer-moekanja Simbad, ija mengerti djoega, ijang toewannja ada omongken dia; maka ija dateng dekat pada toewannja, laloe, pegang dan tjioem tangan sang toewan.

„Tidakah tertjelah, Toewan Simbad!" kata Franz: „kaloe saja menanja padamoe, di dalem hal apa kaoe toeloengi kehidoepannja orang ini?"

„Dengen segala soeka hati saja maoe tjeritaken hal itoe," sahoet Simbad: „Orang ini soedah berani dateng terlaloe dekat pada astananja Bey di kota Tunis, hingga Bey itoe membri hoekoeman berat padanja, dan demikianlah adanja hoekoeman itoe: di ini hari ija misti dikoetoengken lidahnja, di hari besok tangannja dan di hari noesa lehernja. Saja memang ada kapingin aken dapet satoe hamba ijang bisoe; maka saja tinggal menoenggoe sampe lidahnja orang ini soedah dikoetoengken, kemoedian saja dateng pada itoe Bey dan minta toekar orang ini dengen saja poenja senapan