Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/136

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

128

karena akan membahayakan kedudukannya. Anak-anak perempuan sebaya Tuti Ismudiati umumnya dianggap cukup dibekali pengetahuan rumah tangga saja. Mereka tidak perlu bersekolah di sekolah formal. Pendapat semacam ini merupakan racun yang sengaja dicekokkan kepada bangsa Indonesia.

Setelah Tuti Ismudiati tamat HIS. ia melanjutkan pelajarannya di Van Deventer School Semarang. selama 4 tahun. Berkat pendidikan yang diperolehnya. Tuti Ismudiati terampil juga dalam hal jahit-menjahit. memasak, dan banyak memiliki pengetahuan kerumahtanggaan. Pengetahuan ini benar-benar bermanfaat sebagai bekal ibu rumah tangga. Di samping itu setelah tamat dari pendidikannya di Van Derenter School itu jiwa keguruannya tampak dengan jelas.

Kebiasaan untuk kerja mandiri telah diberikan sejak Tuti Ismudiati masih kecil. Walaupun di rumah ada pembantu dan kemenakan baik dari ibu maupun ayahnya namun anak-anak tidaklah dibiasakan hanya duduk berpangku tangan.

Tuti Ismudiati akrab dengan siapa pun. Dia mudah bergaul. sifatnya seperti orang tua (temuwa - Jawa). Agamanya kuat. sholatnya khusuk. dan pandai membaca Al Qur'an Pengetahuan yang ada pada dirinya itu merupakan modal dasar dalam hidup berumahtangga dan saat ia bekerja sebagai seorang guru.

Setelah selesai belajar di Van Devenrer School Semarang Tuti Ismudiati ditugaskan untuk menjadi guru di Yogyakarta. Selama di Yogyakarta Tuti Ismudiati banyak bergaul dengan RA. Sujatin, aktifis dan tokoh pergerakan wanita waktu itu. Ismudiati banyak belajar tentang berorganisasi dari RA. Sujatin. Semangat berjuang dan kepandaian berorganisasi yang ia peroleh dari RA. Sujatin memberikan kemantapan pada Tuti Ismudiati yang kemudian juga menjadi seorang pimpinan pada Kongres Perempuan Indonesia Pertama tahun 1928 di Yogyakarta. Waktu itu Tuti Ismudiati mengajar di Sekolah Ambon (Ambonischool) yang berada di Yogyakarta. Selama di Yogyakarta Tuti tinggal satu rumah dengan keluarga Sujatin. Keduanya juga satu profesi yaitu sebagai seorang guru.