Halaman:Balerina Antologi Cerpen Remaja Sumatra Barat.pdf/47

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Sejak hari itu, Mia sering termenung sendirian, enggan diajak bicara. Sampai hari ini aku belum tahu apa sebenarnya yang terjadi. Mia yang selama ini kukenal periang, murah senyum, sekarang semua itu sirna ditelan waktu. Mungkinkah la jatuh cinta? Pada siapa? Yang kutahu selama ini, ia tak pernah doyan pacaran. Ia paling alergi dengan hal-hal semacam itu. Dan, akhir-akhir ini Mia sering sakit. Yang penyakitnya aku belum tahu.

“Mia, apa sebenarnya yang terjadi dengan dirimu?” tanyaku pada suatu pagi, Mia tertunduk menatap lantai yang masih kotor.

“Rin, apa yang terpikir olehmu, jika suatu saat nanti aku pindah rumah?” Mia balik bertanya padaku.

Dari pertanyaan itu aku menangkap bayangan peristiwa yang belum bisa aku definisikan secara rinci.

“Tali persahabatan kita tak akan putus oleh jarak, kan?” Mia mengangguk lemah.

“Mia, kamu harus jujur tentang penyakitmu padaku.”

“Belakangan aku sering pusing, Rin.”

“Apa tak ada yang lain?” Mia menggeleng cepat.

“Tapi, kalau ada masalah, curhat sama aku, ya,” ucapku sembari menarik tangan Mia dan mengajaknya ke kantin.

Sebelum semua pertanyaanku terjawab dengan jelas, kini telah datang hal-hal yang baru. Mia benar-benar berubah drastis. Ja sering menolak bila kuajak ke kantin atau ke Perpustakaan. Ia lebih banyak diam apabila kuajak bicara. Bukan hanya aku saja yang merasakan perubahan itu. Teman-teman sekelasku juga merasakan dan menyaksikan senua itu.

“Rin, Mia kenapa, sih? Seperti ada yang tidak beres, deh!” tanya Lisa padaku.

“Aku juga nggak tahu Lis,” jawabku. Dan yang lebih rawat lagi, ia sering menghindariku. Hari ke hari ia menjauhiku. Pernah kutanyakan mengapa hal ini bisa terjadi, tetapi Mia hanya diam dan pergi meninggalkanku dalam seribu pertanyaan dan kebingungan. Ini membuatku terluka. Luka yang sangat dalam karena hal itu dilakukan oleh sahabatku sendiri. Dan, sering pula kulihat mata Mia sembah, sepertinya habis menangis. Hari ini guru bahasa Inggris sedang ada urusan. Jadi, kami disuruh ke perpustakaan untuk

35