Halaman:Balerina Antologi Cerpen Remaja Sumatra Barat.pdf/143

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Kemudian mereka bertiga pergi ke tempat Joy sering lewat pada saat dia sedang terburu-buru. Anak-anak tersebut membawa jaket dan senter sebaga alat penerangan.


Ketiga anak-anak itu bersepeda melewati pusat kota Jalu masuk ke dalam desa. Mereka menempuh jarak sejauh 15 km, dan melewati jalan yang terjal berbelok-belok sehingga membuat kaki menjadi kaku.


Ketika sampai di tempat yang sering dilewati Joy, mereka lebih memilih untuk berjalan kaki karena takut bunyi kayuhan sepedanya akan terdengar oleh polisi-polisi itu.


Sekarang kita akan berjalan melewati semak-semak itu, lalu kita akan berjalan mengitari sisi kanan gudang, lalu bersembunyi di balik pohon pinus yang besar itu.


Sudah lama sekali mereka menunggu hampir tiga jam lamanya, tapi tidak ada kejadian yang mencurigakan. Tiba-tiba Albert mematikan senternya. Ia kaget ketika melihat pintu gudang terbuka dan cahaya terang menyinari isi gudang. Mereka bertiga melihat truk-truk besar keluar dari gudang itu. Stephen bertambah heran ketika melihat ayah tirinya sedang menyuruh seorang sopir truk itu agar kembali tepat waktu dengan suara keras.


Tampaknya ia sedang marah. Ketika truk-truk itu sudah keluar semua dari gudang, ayahnya menyertai semua truk-truk itu dengan Honda Jazznya.


Stephen bingung bukan kepalang melihat ayah tirinya. Apa yang sedang dilakukannya di tempat itu? Ketika truk dan Honda Jazz sudah pergi, terlihat seorang satpam dan polisi. Satpam mematikan lampu gudang. Stephen, Ketrin ,dan Albert merasa ketakutan. Stephen membisikkan sesuatu kepada Albert dan Ketrin. Ketika pintu gudang ditutup, mereka bertiga menyelinap masuk ke dalam diam-diam.


Di dalam sangat gelap dan pengap. Stephen memasuki gudang itu karena ingin tahu apa yang dilakukan ayah tirinya di situ. Dari luar terdengar seorang sedang mengerendel pintu gudang dengan gembok. Mereka cemas dan takut, jangan-jangan akan terkurung sampai besok malam di tempat itu. Lalu Albert mencari kontak sakeltar dan seketika itu juga gudang terang benderang. Mereka melihat banyak kardus besar tersusun di dalam gudang itu.