Halaman:Asmara Moerni.pdf/31

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

„Betoel pa' Iti, bagaimana sadja pa' Iti atoer sebaiknja”.

„Nah, ialah begitoe sadja boekan. Biar Amir tinggal sadja nanti akan saja oeroeskan”.

Dengan perasa’an tenteram Ikah tinggalkan Amir, pertjajakan pada pa' Iti. Tati toeroet bibinja dan tinggal bersama-sama.

Orang doega bahwa di kota besar itoe moedah didapatkan pekerdjaan. Begitoe djoega pikiran Amir. Beberapa hari ia berdjalan kelilingan, tetapi pekerdja'an djongos atau oppas tidak bisa dapatkan. Atas nasehatnja pa' Iti ia pergi ke eigenaar betja (roda-tiga) dan beladjar kendarakan itoe kendara'an baroe. Pa' Iti memindjami doeloe f 1.50 boeat mengambil rijbewijs setelah ia pandai sarat-saratnja oentoek idzinan mengendarakan betja itoe. Dengan jang poenja betja Amir adakan perdjandjian bahwa pada waktoe siang ia haroes membajar 50 cent dan malam 60 cent, terhitoeng dari djam 6 sampai djam 6. Djikalau ia dapat koerang dari itoe djoemlah terpaksa menambah, tetapi djikalau dapat lebih jang poenja betja tidak oesah dapat kelebihan dari sewa'an jang soedah ditentoekan itoe. Boeat Amir hanja djikalau siang kendarakan betja, malam mengaso berkoempoel di pondok dengan teman-temannja jang waktoe itoe ia telah dapatkan di Betawi. Tiap-tiap sore, sepoelangnja bekerdja rata-rata Amir mengoendjoengi Tati doeloe, serahkan oeang pendapatannja soepaja disimpan.

Pada hari pertama koetika ia mengatakan telah dapat pekerdja'an, hati bi Ikah dan Tati merasa girang.

29