Halaman:Apakah Batjaan Tjabul.pdf/59

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

59

Hal jang sedemikian itu dapat saja harapkan dari Saudara Takdir, pertama oleh karena beliau semendjak usia mudanja mentjurahkan pekerdjaannja kepada soal karang-mengarang, dengan sendirinja ia akan dapat membeda-bedakan apa jang tjabul dan jang tidak tjabul, seni dan bukan seni. Kedua, selaku pendidik Saudara Takdir dapat membedakan mana jang sesuai dan mana jang tidak sesuai bagi kita sekarang; dan ketiga selaku manusia Indonesia jang telah mengalami 4 djaman, djaman pendjadjahan Belanda, pendjadjahan Djepang, djaman repolusi dan pembangunan.

Djadi jang kami harapkan dari Saudara Takdir itu untuk mengemukakan suatu analisa — sekalipun kurang tepat atau hanja menurut perkira-kiraan beliau sendiri — untuk menentukan batas2 mana jang tjabul dan mana jang tidak tjabul, sekalipun kita sekalian sependapat bahwa soal itu amatlah sulit. Sekian, Saudara Pimpinan dan terima kasih.

KETUA : Terima kasih, sekarang saja persilakan Saudara Pater Krekelberg.

PATER KREKELBERG : Saudara Ketua, hadirin jang terhormat, soal jang hendak saja kemukakan, pertama sebagaimana telah diuraikan oleh pembitjara jang terlebih dahulu dari saja, ialah bahwa sajapun merasa agak heran karena oleh pembitjara tidak diterangkan dengan djelas apakah jang dinamakan tjabul dan jang tidak tjabul.

Tentang soal ini hendak saja mengemukakan sekedar pendapat saja, jaitu bahwa jang tjabul itu sebenarnja segala sesuatu jang menentang kehidupan perkelaminan jang menurut kodrat. Kita sekalian menurut fikiran saja sudah menjetudjui, bahwa ada beberapa hal jang dengan pasti dapat disebut tjabul, misalnja : berdjina, homo sexueel, atau persetubuhan diluar perkawinan. Saja sebut beberapa hal sadja; dan kalau kita berbitjara tentang buku tjabul dan sebagainja, itu sudah merupakan suatu hal jang lain. Sebenarnja buku atau film itu tidaklah tjabul tetapi ini dapat menjebabkan seseorang untuk berbuat tjabul. Djadi