Halaman:Apakah Batjaan Tjabul.pdf/58

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

58

rumahan jang kurang dan sebagainja itu tidak perlu. Pokoknja. ialah kita berantas ketjabulan dan untuk itu kita mengadakan usaha. Usaha sudah banjak diadakan, tetapi soal ketjabulan ini harus diberantas dengan djalan apapun djuga. Kalau undang2 mengenai itu belum berdjalan, kita usahakan supaja itu berdjalan. Dan kalau itu oleh panitia jang berkepentingan misalnja dianggap perlu untuk ditambah, tambahlah.

Sekian, Saudara Ketua.

KETUA : Terima kasih Saudara Sudjadi. Inilah suara dari kalangan pendidik.

Sekarang sebagai pembitjara nomor tiga saja minta tampil kedepan Saudara Taharuddin Hamzah.

Sebelumnja, perlu saja kemukakan, jaitu mengenai waktu untuk berbitjara bukannja 10 menit, melainkan 5 menit.

TAHARUDDIN HAMZAH : Saudara Ketua, setelah mendengar segala uraian dari Saudara Takdir tadi saja hanja dapat menangkap seolah-olah kita mempersoalkan hendak memasuki sebuah rumah : dilihatnja berbagai tjara untuk memasuki rumah itu, dari depan, dari sini dari sana, dari belakang; dapat djuga dari atas, nenurut kebutuhan atau kehendak seseorang jang hendak masuk itu. Dengan demikian kita sebenarnja belum mendapatkan suatu way out, walaupun ada andjuran tadi dari pembitjara bahwa kita harus mengatasi soal ini.

Sebagaimana kita ketahui, untuk memperbaiki sesuatu itu harus kita ketahui lebih dahulu apakah kesalahan kita, apakah jang harus diperbaiki itu. Dari pembitjara jang lebih dahulu tadi belum nampak apakah jang dinamakan tjabul itu. Kalau saja membatja surat undangan untuk pertemuan ini, maka kita mendapat harapan, terutama dari Saudara Takdir, akan mendapatkan suatu rumusan, suatu penilaian tentang sesuatu batjaan atau madjalah jang tjabul; sesuai dengan djaman kita sekarang ini dan djuga sesuai dengan perkembangan peri kemanusiaan di Indonesia sekarang ini.