Halaman:Antologi Cerpen Remaja Sumatera Barat Perahu Tulis.pdf/47

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

negatifnya ini masih ada, semua baik-baik saja," ucap Randhi tersenyum sambil memamerkan negatif yang dicarinya.

Diah yang melihat hal itu tak mampu lagi menahan air matanya. Ia menangis, terus menangis. Randhi terus menemaninya dalam hening.

'Mengapa? Mengapa Kau tidak menyalahkanku? Kalau saja aku tidak terjatuh, kalau saja aku tidak ketahuan, kalau saja aku tidak datang. Ya, benar. Kalau saja aku tidak datang. Kamera Randhi tidak akan rusak. Randhi tidak perlu bertemu dengan Pak William. Randhi tidak perlu susah payah berjuang untuk hutan ini. Randhi bisa saja hidup tenang di kota, membuka pameran, bersenang-senang dengan yang lain. Semua itu bisa terjadi kalau aku tidak datang. Ya, sekarang yang bisa kulakukan hanyalah menghilang dari hadapannya. Sekarang! Maaf, Randhi. Dan selamat tinggal.'Pikir Diah dalam tangisnya. Segera ia bangkit pergi meninggalkan Randhi yang terus memanggilnya.

Esoknya, Diah tidak menemui Randhi. Ia juga tidak mengantarkan makan siang Randhi seperti biasa. Selama berhari-hari, Diah menolak menemui dan berbicara dengan Randhi. Ia terus menghindarinya. Mungkin memang terlihat begitu, tetapi semua itu hanya bagian luarnya saja. Pada dasarnya, Diah masih tetap memperhatikan Randhi walau hanya dari jauh.

Sedangkan di pihak lain, Randhi masih tetap sibuk. Malah makin sibuk. Ia sudah mendapatkan sponsor. Sponsornya sendiri adalah teman dekatnya, Surya. Surya adalah pemilik sebuah perusahaan besar. Koneksinya luas. Bahkan biasanya, Suryalah yang mencarikannya sponsor. Jarang sekali ia sendiri yang menjadi sponsor. Tapi, karena kali ini temanya spesial, Surya bersedia menjadi sponsor.

Setelah menemukan sponsor, Randhi harus mengurus tempat pelaksanaan pameran, waktu pelaksanaan dan lain-lain. Ia juga harus mencuci fotonya. Ukuran foto, foto yang dicuci, dan pencuciannya dilakukannya sendiri. Semua itu

35