Halaman:Antologi Cerpen Remaja Sumatera Barat Perahu Tulis.pdf/112

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

sekali terselip juga senyuman di bibirnya, apakah itu bertanda cinta atau bukan? Seperti kata orang, kalau cinta itu akan selalu bersemi di hati sepanjang waktu, selalu teringat di manapun berada dan bisa meluluhkan hati.

"Ah, masa bodoh aku berpikir demikian, lebih baik aku merapikan kamarku yang sudah seminggu tidak aku bersihkan," katanya. Lalu ia mengambil sapu dan membersihkan kamarnya, mulai dari lantai, jendela, hingga lotengnya.

Tapi di tengah-tengah membersihkan kamarnya itu, masih juga terpikir-pikir olehnya ajakan Linda dan Rina tadi, ia bingung untuk memutuskan antara pergi atau tidak. Indah tidak biasa mengikuti acara-acara yang demikian, ingin sekali ia untuk bergabung dengan mereka untuk acara nanti malam.

"Aku ikut atau tidak ya?" Pikirnya dalam hati.

"Sekali-sekali tidak masalah kayaknya untuk ikut dengan mereka, lagi pula suntuk juga aku sendirian di rumah. Hmm, tapi apakah aku nanti juga sama seperti mereka yang tidak memakai jilbab, lalu bajunya tidak senonoh dengan baju pendek dan rok mini, lalu rambutnya dibiarkan saja terurai, lagi memakai lipstik yang merona seperti air. Uh, itukan tidak islami banget," Indah semakin bingung, perasaan berkecimuk di hatinya. Pekerjaanpun tidak serius dilakukannya.

Trililit...trililit...

Indah tiba-tiba mendengar handphone-nya berbunyi, ia segera mengambil handphone-nya yang tadi ia lemparkan ke atas kasur. Ternyata sms dari Indra.

'Indah, nanti malam kamu ke rumah Dika ya, aku tunggu!"

Membaca sms itu, kembang bunga bersemi di hati Indah. Semangat kembali hadir dalam langkahnya, di wajahnya tercipta kembali binar-binar kebahagiaan. Pikirannya melayang entah ke mana-mana mengingat isi sms

100