Halaman:Antologi Cerita Rakyat Sumatra Barat Kisah Tiga Saudara.pdf/29

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

merasa sangat takut dan merasa bersalah karena telah berbohong pada Ibu. Malam itu turun hujan sangat lebat membuat Nadifa semakin ketakutan dan tak bisa tidur. Setelah berpikir beberapa saat akhir nya Nadifa pergi kekamar Ibu dan Ternyata Ibu belum tidur.

“Ada apa nak kenapa belum tidur besok kan harus sekolah,” Tanya Ibu. Nadifa tak menjawab pertanyaan Ibu tapi ia mendekati Ibu dan merebahkan kepalanya di pangkuan Ibu. Ibu membelai-belai rambut Nadifa. “Ada apa sayang?” Tanya Ibu lagi dengan agak takut-takut Nadifa menceritakan kebohonganya pada Ibu.

“Bu, sebenarnya di sekolah tidak ada pelajaran tambahan, tapi tadi pulang sekolah Nadifa bermain di Balairung sari dulu. Makanya Nadifa terlambat pulang”. Ibu tetap membelai rambut Nadifa dan bertanya pada Nadifa.

“Kenapa kamu bohong sama Ibu, Nak?”

“Nadifa takut Ibu marah, karena kata Ibu Nadifa harus mengerjakan PR. Itu juga buat masa depan kamu,” ujar Ibu lembut pada Nadifa.” Kalau kamu bermain dulu nanti kamu sudah kelelahan dan jadi malas mengerjakan PR”

“Iya bu, Nadifa mengerti. Nadifa minta maaf ya Bu dan Nadifa janji ngak akan mengulangi lagi,” ujar Nadifa.

“Ibu, senang kamu menyadari kesalahanmu, tapi besok jangan di ualngi lagi ya!” kata Ibu sambil membelai rambut Nadifa yang sudah mulai tertidur di pangkuan Ibunya.

NENEK RAPIAH

Tanpa terasa sudah sebulan Ale bersekolah di SD IMPIAN dan sudah akrab dengan semua teman dikelas. Seperti biasa setiap hari anak-anak kelas IV waktu istirahat akan bermain di lapngan dan ada juga yang bermain di dalam kelas. Berbeda

20