Halaman:Antologi Cerita Rakyat Sumatra Barat Kisah Tiga Saudara.pdf/28

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

"Tadi ada pelajaran tambahan Bu" jawab Nadifa singkat.

"Biasanya kalau ada pelajaran tambahan pasti Pak Akmal mengabari agar orang tua tidak cemas, tapi kenapa sekarang tidak?" Tanya Ibu lagi. Nadifa menjadi takut mendengar pertanyaan Ibu karena takut ketahuan bohong karena disekolah memang tidak belajar tambahan tapi hanya alasan Nadifa saja biar tidak dimarahi ibu karena terlambat pulang sekolah.

Sebenarnya Nadifa tadi main dulu dengan Ale, Noya, Abdul, dan Arka di Balairung Sari, mereka menjelaskan tentang situs budaya itu pada Ale karena lapangan di depan Balairung Sari luas mereka malah asyik main "Benteng" disana sehingga terlambat pulang. Agar Ibu tidak nanya-nanya lagi Nadifa langsung minta izin sama Ibu untuk ganti baju ke kamar dan langsung makan.

"Ya, sudah ganti baju dulu baru makan. Ibu sudah masak makanan kesukaaan kamu," ujar ibu sambil berlalu menuju meja makan.

Nadifa menjadi lega karena Ibu sudah tidak curiga lagi.

Selesai makan, Ibu menasehati Nadifa dan mengingatkan Nadifa kalau pulang terlambat harus mengabari Ibu dan jangan main kerumah teman dulu. Kalau mau bermain sore saja setelah semua PR yang diberikan pak guru selesai.

Ibu juga bilang kalau ada pelajaran tambahan, Ibu akan buatkan bekal buat dibawa ke sekolah agar pulangnya Nadifa tidak terlalu lapar dan keletihan.

Nadifa hanya diam mendengar nasehat Ibu. Malamnya Nadifa tak bisa tidur dan teringat akan nasihat-nasihat Ibu tadi siang

"Ibu begitu baik dan sayang padaku, tapi aku tega berbohong pada Ibu," kata Nadifa dalam hati.

Nadifa teringat pada cerita guru Agama tadi siang tentang balasan terhadap anak yang suka berbohong. Nadifa jadi

19