Halaman:Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatera Barat.pdf/95

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Antologi Besar dan Karya Lima Sastrawan Sumatra Barat

akhinya sadar. Ia kemudian mengajak istrinya ke restoran, berputar-putar keliling kota, masuk supermarket, dan lain-lain sehingga istrinya merasakan sesuatu yang lain. Hal yang baru dan menyenangkan.
 Cerpen "Menunggu Putra Reformasi" menceritakan seorang tokoh bernama Nasir yang hampir setahun mengajar di sebuah universitas di Tasmania, Australia. Kepulangannya disambut oleh istrinya yang sudah berbadan dua dan seorang pemuda yang lebih muda darinya. Dulu, ketika ia sampai di negeri orang, istrinya pernah mengabarkan kondisi dirinya yang sedang hamil serta memberitahukan bahwa paviliun yang menjadi ruang kerjanya telah disewa oleh seorang mahasiswa pacasarjana. Ternyata, mahasiswa itu telah "menyewa" semua milik Nasir yang telah datinggalkannya selama di Australia.
 Cerpen "Murtadin dan Istrinya" menceritakan tentang seorang tokoh yang ingin mendirikan sebuah partai. Semenjak kejatuhan Orde Baru banyak sekali organisasi yang muncul bak jamur. Murtadin pun terlibat di dalamnya. Ia mencari pengikutnya dengan berbagai cara. Namun, beberapa hari lalu, seseorang yang mengaku istri Murtadin mendatangi satu rumah ke rumah lain dengan membawa surat penting dari suaminya. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa Murtadin meminta buntuan berupa uang dan uang tersebut harus diserahkan kepada istrinya.
 Cerpen "Orang Besar" menceritakan tokoh aku yang ingin masuk penjara karena telah bosan menjalani kehidupan yang penuh dengan kepalsuan dan kebohongan. Berbagai cara ia lakukan agar ia dimasukan ke dalam penjara, tetapi tidak pernah terwujud, sampai pada suatu hari ia ditemukan di kamar sebuah rumah sakit.
 Cerpen "Kebulatan Tekad" menceritakan tokoh Aku yang berusaha belajar mandiri dengan tidak tinggal lagi bersama kedua orang tuanya. Tokoh Aku dulunya sangat dimanja oleh ibunya, sampai-sampai untuk masa depannya harus ditentukan oleh ibunya. Namun, setelah jauh dari keluarga, terutama ibunya, tokoh Aku mulai menyadari kekeliruannya dan berharap suatu saat ibunya mau menerima kehadiran sesorang yang tidak disetujui oleh ibunya.
 Cerpen "Tikus Gudang" mengisahkan tokoh Aku yang setiap harinya bekerja di sebuah perusahaan, tetapi tokoh Aku ditempatkan oleh alasannya di bagian gudang mengawasi barang-barang yang keluar dan masuk dari gudang tersebut. Suatu hari, tokoh ku kedatangan tamu yang tidak disangkanya sama sekali. Tamu tersebut ternyata istrinya alasannya yang ingin memata-matai kelakuan suaminya selama berada


83