Halaman:Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatera Barat.pdf/93

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatra Barat

Kumpulan Cerpen Anjing Bagus
 kumpulan ini memuat 16 cerpen di anatarnya: "Anjing Bagus", "Goyang, Kebulatan Tekad", "Kopi Pahit", "Kredit Macet", "Kuitansi dan Panti", "Laki-laki yang kubenci", "Menunggu Putra Reformasi", "Murtadin dan Istrinya", "Oknum", "Orang Besar", "Romli Tidak Pernah Pulang", 'Sop Buntut", "Tamu Den", "Tikus Gudang", dan "Alamat Terakhir". Masalah yang diangkat oleh Harris dalam cerpen ini lebih kompleks dan menyentuh berbagai kalangan yang merasa tidak puas dengan keadaan dan situasi pada saat itu. Kritik Sosial yang diungkapkan Harris disampaikan dengan bahasa yang ringan dan dipahami oleh pembaca.
  Cerpen "Anjing Bagus" menceritakan tokoh Syarif yang anaknya digigit oleh seeokor anjing. Anjing yang menggigit anaknya itu kepunyaan Pak Bagus yang tinggal di kompleks tempat mereka tinggal. Melihat anaknya digigit anjing, Syarif merasa tidak terima karena ia takut anjing itu terkena rabies. Untuk mengetahui anjing itu menderita rabies atau tidak, Syarif bersikeras untuk membawa anjing itu diperiksa. Namun, Pak Bagus tidak bersedia anjingnya dibawa karena menurutnya anjing tersebut tidak berbahaya dan sudah diimunisasi.
 Cerpen "Goyang" mengisahkan tokoh Dokter Jambek yang dikerjai oleh anak buahnya yang bernama Sarmen dengan meniru cara bicara Doktor Jambek. Suatu hari Doktor Jambek kedatangan teman-teman sejawatnya beserta keluarga untuk berbuka puasa bersama. Kedatangan teman-temannya itu membuat heran Doktor Jambek karena ia mereka tidak mengundang mereka. Doktor Jambek terpaksa mentraktir mereka di sebuah restoran. Esok harinya, Dokter Jambek memanggil Sarmen untuk dimintai pertanggungjawaban atas ulahnya tersebut. Ia yakin, Sarmen telah meniru suaranya dan mengundang teman-temannya melalui telepon. Doktor Jambek yakin bahwa Sarman melakukan itu semua karena merasa sakit hati sebab permintaan THR atas nama staf ditolak oleh Doktor Jambek.
  Cerpen "Kopi Pahit" menceritakan istri yang melakukan perang dingin selama beberapa hari. Perang dingin yang mereka lakukan itu menjadi perhatian dari putra mereka. Namun, semua itu tidak mengubah situasi menjadi lebih baik. Untuk beberapa hari, istrinya hanya berbaring di tempat tidur tanpa melakukan apa-apa sampai orang kantor tempat bekerja datang mengunjunginya, sedangkan suaminya tetap melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa mengganggu istrinya.


81