Halaman:Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatera Barat.pdf/81

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatra Barat

wartawan. Nah, kebetulan dosen untuk program ini belum ada, lebih baik orang yang sudah berpengalaman, seperti Harris yang direkrut menjadi dosen, tetapi syaratnya harus menyelesaikan S-1 Bahasa Indonesia terlebih dahulu.

Masih terngiang oleh Harris peristiwa lebih dari 10 tahun lampau tersebut. Ketika itu IKIP Padang (kini Universitas Negeri Padang, UNP) berniat membuka paket mata kuliah jurnalistik. Ia ditawari mengasuh mata kuliah itu, tetapi dengan catatan harus membuat surat lamaran ke IKIP Padang. Belakangan, atas masukan Mursal Esten dalam kapasitasnya sebagai guru besar Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS) IKIP Padang, persyaratan itu diralat. Kata Mursal. "Kalau dia tidak memasukan surat lamaran, kita saja yang melamar dia. Soalnya, sangat membutuhkan orang dengan kualifikasi seperti dia."

Ketika ucapan Mursal Esten itu sampai kepada Harris, ada rasa haru. Ucapan yang sangat membesarkan hatinya itulah yang membuat ia memutuskan menceburkan diri menggeluti profesi sebagai guru. Pada saat menjadi anggota staf hubungan masyarakat, dia banyak menghadiri undangan. Namun, kegiatan menulis tetap digelutinya. Rektor pun tertarik dan memintanya melanjutkan kuliah S-1 (1990-1993) di FPBS. Pada 1 Februari 1995, Harris diangkat menjadi dosen tetap di IKIP (UNP). Pada tahun itu juga, ketua Departemen Humanis Australia, Prof. Compbel Mcknight datang ke Padang dan menawarinya mengajar di Negeri Kangguru. Tanpa ragu, kesempatan itu diambilnya, menjadi dosen tamu mata kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia pada Jurusan Humanities Universitas Tasmania, Australia.

Tidak ada kata terlambat dalam sebuah pengabdian, juga dalam menuntut ilmu. Setelah sempat menjadi dosen tamu pada Jurusan Humanities, Universitas Tasmania, Australia, Harris memutuskan melanjutkan pendidikan S-2 di UNP (1994-2000). Kemudian Harris melanjutkan S-3 di Universitas Negeri Jakarta dan lulus tahun 2006. Disertasi yang ditulis Harris untuk meraih gelar doktor bidang bahasa dan sastra di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu bertajuk "Kekerasan dalam Cerpen-Cerpen Koran Pilihan Kompas 1992-1999; Suatu Tinjauan Struktural Genetik." Disertasi tersebut dipertahankan dalam ujian terbuka di depan tim penguji yang berlangsung di Kampus UNI Rawamangun Jakarta. Harris di usianya yang ke-56 tahun, suami dari Dra. Mitra Aziz, dan ayah dari tiga anak ini meraih prestasi yang sebelumnya tidak pernah ia bayangkan: menjadi "Doktor Cerpen".

69