Halaman:Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatera Barat.pdf/161

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatra Barat

meyakinkan dirinya agar bisa menerima kenyataan serta tidak terjebak dalam kegelisahan yang tidak beralasan dan berkesudahan. Dia begitu optimis dan bijaksana untuk menerima perubahan apa pun yang menghadang di depannya, yang bagi orang lain barangkali (telah) menimbulkan kecemasan dan kesangsian yang dalam. Kritikus sastra Alm. Prof. Dr. Mursal Esten pernah mengatakan bahwa Gus tf cukup arif memandang dunia, semuanya ditanggapinya dengan tersenyum.


Puisi-puisi yang dianalisis pada bagian berikut diambil dari buku puisinya yang pertama berjudul Sangkar Daging, yaitu “Didaktisme Catur Lima Episode”, “Menunggu”, “Sangkar Daging”, dan “Bola Salju”. Judul puisi yang terakhir ini merupakan salah satu karya Gus tf yang belum diterbitkan dalam bentuk buku. Keempat karyanya ini bisa mewakili genrenya dan merupakan sampel dari puisi Gus tf. Berikut ini dibahas satu per satu.


DIDAKTISME CATUR LIMA EPISODE

episode satu

menipak hitam menipak putih, menipak-

petak-petak catur menyusun baris, hitam putih-
hitam putih — hitam putih mengatur filsafat
rahasia catur dari kayu dan garis-garis, dari
sentuhan dan ukur-ukur: hitam putih — hitarn putih

episode dua
kalkulasi dan strategi mendentang-dentangkan jam catur
menusuk sehabis-habis papan meja dan kursi yang kaget
menyentuh dinding waktu, “mana kesempatan?" tanyanya
sang waktu menggoyang tangan

di papan catur yang diperhitungkan hanya kedudukan
satu petak satu buah catur. daun menandai akar, dan
pertarungan tak perah diucapkan. kenyataan. o
sering membuat bidak tak mampu jalan
—rasa kubawa naik, lewat petak-petak, periksa
kubawa turun, sisi-sisi itu jadi lengkap


149