2
Lily, jang biasanja lebi banjak merengoet dari pada bermesem. sebaliknja dari itoe kebiasa'an di itoe hari ada sanget bergoembira. la poenja tangan-kanan melengkoeng di poendaknja Tjoen Soei, jang asik memegang stuur. Ia berbitjara dengen getol sekali dan banjak dengen bisik-bisik, hingga bebrapa kali bibirnja jang merah sebagi gintjoe, beradoe pada pipinja Tjoen Soei jang merah roos.
Banjak mata di djalan raja pada melotot !
Laen harinja Lucy semboeh dari sakitnja, dan ini kali adalah ia jang berbitjara paling banjak dengen Tjoen Soei.
Tentoe sadja, mingkin lebi banjak mata di djalan raja jang melotot ! ! Apa itoe doewa gadis sedeng bersaing aken menangken hatinja Tjoen Soei ?
Apa Tjoen Soei ada begitoe berharga hingga ia moesti diboeat reboetan oleh sepasang gadis jang begitoe poenja tjantik, hingga orang oepamaken sebagi ..poetri jang paling eilok di kolong langit"?
Apa toch sabenarnja ini lelakon ?
Djawaban dari ini roepa-roepa pertanja an mendjadi isi dari ini tjerita.
Lie Tjoen Soei ada satoe anak moeda jang orang tida taoe betoel asal-oesoelnja. Ia moentjoel di Batavia sebagi satoe pengoembara, tida mempoenjai sanak, tida mempoenjai familie. Ia poenja harta jang aseli adalah bebrapa stel pakean toea dan sepasang sepatoe boetoet dengen topi beloehoek. Tida taoe dengen berlakoe pelit bagimana dan bekerdja dengen gadji bagimana besar, dalem tempo setaon sadja, Lie Tjoen Soei telah bisa simpen ƒ 5000.— dalem satoe bank di kota.