Halaman:Anak Siapa.pdf/45

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

- 41 -

djadi mera, tapi sebentaran sadja, dan ia menjaoet, ia sendiri tida taoe dan tida pikir djoega apa-apa, tjoema itoe tetamoe bilang, tida dojan makan minjak minjak, dari itoe ia minta toeloeng di masakin tjara Djawa.

„Ach, boekan begitoe," kata Wardji, „kaloe betoel ia kepengen masakan Djawa, masa tauke tida sediain? Ini tentoe ada maoenja."

Soekmi seperti terkedjoet denger perkataannja 8 Wardji, ia tida mengarti apa jang ia maksoedken, maka ia diam sadja.

„Kowe tida doega djoega apa-apa?" tanja lagi Wardji.

„Tida," djawab Soekmi seperti kaget dan ia toendoeken moekanja sebab ia rasa ia djadi poetjet lantaran itoe pertanjaan.

„Akoe inget kapan hari kowe bilang ada mengimpi, kowe ada ditenga sawah, lantas ada boeroeng besar boeloenja mera tjampoer biroe datengnja dari sebla koelon soeda samber kowe poenja kepala."

„Ja, betoel," djawab Soekmi lebi banjak seperti pada dirinja sendiri.

„Na, itoe boeroeng mengartinja orang djaoe. Itoe tetamoe betoel ada orang djaoe dari sebla koelon, dari Bandoeng. sampe disini ia lantas berdjinek djinekan sama kowe, apa kowe tida