Halaman:Amerta - Berkala Arkeologi 1.pdf/47

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
28. Puncak Candi Ciwa Selesai Dibina Kembali.

menyaksikan pusaka yang telah kami rebut kembali untuk angkatan kita dan angkatan keturunan kita.

 Berapa lamanya lagi, belum dapat dipastikan. Masih banyak yang harus dikerjakan. Tidak hanya batu-batunya yang baru harus diselesaikan sama sekali, akan tetapi juga masih harus dipasang keempat regol jalan masuk di atas tangga-tangganya, sedangkan langkan di atas kaki candinya masih harus diberi penutupnya. Kini kami sibuk untuk memahati batu-batu baru guna kekurangan keperluan itu, akan tetapi pembinaan kembali itu sering sekali menimbulkan hal-hal yang tak terduga sama sekali sebelumnya, sehingga masih tetap sukar untuk sekarang sudah menentukan hari selesainya.

 Dalam garis besarnya telah diuraikan di sini bagaimana caranya membina kembali itu disertai dengan beberapa dari soal-soal terpenting yang bersangkutan. Lebih sukar lagi ialah untuk memberi jawaban ”mengapa” dikerjakan pembinaan kembali itu. Secara ilmu pengetahuan yang sebenarnya pembinaan kembali itu tak seberapa penting. Jika sudah dapat ditemukan wujud dan bentuk aslinya, maka sudah cukuplah untuk mendasarkan pelajaran tentang purbakala — dan inilah sesungguhnya tugas ilmu purbakala. Akan tetapi sebagaimana juga ilmu pengetahuan itu tidak mempunyai tujuan di dalam dirinya sendiri melainkan hanyalah diusahakan sebagai pengabdian kepada kemasyarakatan umat manusia, begitu pula bagi masyarakat bentuk yang nyata dan wujud yang dapat diraba adalah lebih berarti daripada gambar secara ilmu bangunan saja di atas kertas, yang bagi umum biasanya sukar sekali ditangkap akan nilainya yang sebenarnya. Maka sebuah bangunan kuno yang telah diberi kembali wujudnya yang semula dapatlah kira-kira dipersamakan dengan suatu penerbitan ilmu pengetahuan, di mana hasil-hasil penyelidikannya dapat sampai kepada rakyat umum. Ya, bahkan lebih daripada itu, sebab sebuah bangunan itu dapat dilihat oleh siapa pun yang mempunyai mata meskipun untuk memahaminya dengan sungguh-sungguh diperlukan sekali pendidikan yang sengaja dan khusus tertuju ke arah itu. Jawaban ini atas pertanyaan ”mengapa” menggeserkan persoalan kelain bagian lagi: tujuan atau guna dari penerbitan-penerbitan arkeologi dan histori untuk akhirnya sampai kepada pertanyaan akan perlunya ilmu-ilmu sejarah itu. Memberi jawaban atas pertanya-

41