Halaman:Amerta - Berkala Arkeologi 1.pdf/46

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

lagi mencoba, maka dapatlah ditemukan batu-batu yang harus ada di sampingnya, di atasnya atau di bawahnya. Semacam gigi di sisi bawah menghubungkan batu itu dengan lapisan di bawahnya, begitu pula ceruk di bidang atas menahan batu di atasnya agar jangan bergeser. Di kanan kirinya ada juga diberi lubang guna memasang dok-dok yang menghubungkannya dengan batu-batu di sebelahnya. Pula ada hubungan dengan bagian dalam memakai hubungan bentuk ekor burung. Jika sisi luar dari batunya diberi ukiran, maka bagaimana bersambungnya dengan batu-batu di sekitarnya mudah diperiksa, akan tetapi pun batu-batu yang rata saja mempunyai persamaan dalam hal permukaannya dengan batu-batu di sekelilingnya, sebab dinding-dinding itu barulah diperhalus setelah selesai bangunannya. Dengan demikian bekas-bekas pahat melintasi segala tempat sambungan batu-batu sedangkan permukaannya menjadi sama rata. Hal-hal inilah beserta beberapa lagi yang menjadi bahan penilikan waktu menyusun pasangan percobaan, sehingga dapat diperoleh ketentuan yang pasti sebagaimana diminta dari kami.

Atas dasar yang kokoh ini dapatlah pembinaan kembali dilaksanakan. Tetapi ini pun belum berarti bahwa telah ditemukan kembali semua batu-batunya. Hanyalah telah dapat dipastikan demikian jauhnya sehingga dengan tiada mempergunakan fantasi kekurangan-kekurangannya dapat diganti dengan bahan-bahan baru. Memang banyak batu-batu yang telah hilang oleh karena timbunan batu itu tadinya menjadi sumber yang sangat menguntungkan sebagai bahan bangunan bagi penduduk dan perusahaan-perusahaan di sekitar Prambanan sini. Akan tetapi dibandingkan dengan jumlah batu yang ribuan bertimbun-timbun itu maka pengangkutan batu yang bergerobak-gerobak itu tidaklah seberapa, dihitung dengan procent hanyalah kecil sekali saja. Dalam hal ini dapat juga dianggap sebagai keuntungan bahwa oleh karena adanya simetri yang bersegi delapan pada candi itu, maka cukuplah untuk mengetahui dengan pasti seperdelapan saja dari bentuknya untuk dapat pula mengetahui bagian selainnya. Pada gambar-gambar pertanggungjawaban yang sayang sekali selama keributan tahun-tahun yang lalu ini telah hilang, semuanya itu dicatat: apa yang telah rusak. Dengan demikian dapatlah ditinjau pekerjaan itu seluruhnya dan diambil keputusuan yang sangat penting itu.

Pada pertengahan tahun 1937 dapatlah dimulai pelaksanaan pembinaan kembali. Maka didirikanlah perancah yang sekarang ini, tujuh tahun lebih lama dari dugaan semula, masih menutupi bangunannya dari pandangan mata kita. Pada waktu itu timbullah soal yang lain lagi. Rupa-rupanya candi itu dahulu kala runtuhnya oleh karena gempa bumi, maka haruslah dijaga supaya nantinya jangan terulang lagi. Lagi pula banyak batu-batu yang oleh karena pecah tidak lagi mempunyai kekuatan seperti dahulunya, sehingga haruslah dicari akal, tidak hanya supaya dapat memperoleh kembali kekuatan dari susunannya yang semula itu, melainkan juga untuk memperkokoh susunan seluruhnya agar sedapat mungkin bisa menjaganya terhadap kerusakan karena gempa bumi. Terhadap bahaya gempa bumi ini didapatlah akal untuk memasang rangka besi dan beton di dalam tembok-tembok, sedangkan terutama bagian yang di atas yang menjadi amat berat nantinya diberi rongga-rongga. Pada berbagai candi memang terdapat rongga-rongga di dalam bagian atasnya, yang meskipun mempunyai maksud lain hasilnya sama saja, yaitu memperingan beban berat puncaknya. Adapun batu-batu penunjang atau penahan yang telah pecah, itu diberi lubang yang membujur, lubang mana kemudian diisi dengan balok-balok beton berangka besi yang dari luar tidak kelihatan.

Pembinaannya kembali, yang meminta pekerjaan yang sangat lebih teliti daripada waktu masih pasangan percobaan, ternyata tidak begitu lancar jalannya sebagaimana diharapkan semula.

Peperangan itu meminta usaha yang lain daripada pembangunan sebuah pusaka kebudayaan dari zaman kuno. Pikiran lebih-lebih ditujukan kepada maksud-maksud yang langsung. Hal ini berlaku pula, bahkan melebihi, untuk suatu revolusi yang taufannya dengan tidak samar-samar telah mengamuk di sekitar perancah ini. Sayang bahwa terbawa oleh angin ribut tadi banyak pula pekerjaan mengenai pertangngjawaban secara ilmu pengetahuan yang hilang lenyap. Akan tetapi kini telah nampak pula saat berakhirnya pekerjaan raksasa ini, dan oleh karena bantuan yang sepenuhnya dari Pemerintah maka beberapa bulan lagi kami mengharapkan Saudara-saudara sekalian di sini lagi sebagai tamu-tamu pertama yang dapat

40