Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/70

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

mi akan membelinya".
 Pihak orang tua si gadis menjawabnya :
"Donggo mo o'otawa woloungala'a; dabo donggo to ombongo walao ta dulota ; yilumuwalayi lou mobongo ta datata". Artinya : "Kami hendak memberitahukan dengan seluruh keluarga bahwa waktu anak masih ada dalam kandungan adakan anak ibu-bapaknya, dan setelah ia lahir menjadilah ia anak seluruh kerabat".
 Seminggu kemudian setelah pihak keluarga, gadis selesai mengadakan pemusyawaratan, datanglah perantara (telangkai) untuk mengecek pembicaraan dengan keluarga si gadis (motua tato upilo o'otawa), Kalau kerabat si gadis hadir dalam pertemuan ini berarti peminangan dapat dilanjutkan. Sebuah bingkisan dan sirih pinang diserahkan kepada keluarga si gadis. Mas kawin ({{u|tonelo) ditetapkan pula dan kadang-kadang diikuti permintaan akan bulinggodu dan ilato (musik dan potret) dalam pesta.

c. Sehari sebelum upacara perkawinan yang telah ditentukan, mas kawin (tonelo) diserahkan kepada keluarga si gadis, yang diisi dalam kola-kola (usungan berbentuk perahu yang panjangnya 25 cm). Isinya berupa uang tonelo, sirih pinang, tembakau, dan buah-buahan. Malam harinya diadakan kunjungan si pemuda ke rumah calon isterinya bersama-sama dengan pemuda-pemuda yang sebaya, yang disebut mepotilantohu atau molilo huwali (meninjau kamar). Dalam kunjungan ini biasanya diadakan upacara singkat dengan pertunjukan tarian saronde atau molapi saronde (melempar selendang). Maksud kunjungan ini untuk memperlihatkan kepada keluarga si gadis, bahwa kedua calon mempelai siap mengayuhkan bahtera rumah tangga.
Keesokan harinya tibalah upacara perkawinan yang dinanti-nantikan. Tepat pukul 08.00 pagi pengan-

59