Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/38

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

menuai hasilnya secara huyula (gotong royong ) Terutama sistim huyula ini dilakukan oleh kelompok-kelompok kerabat yang disebut ungala'a (keluarga luas). Jagung dan kacang merupakan hasil utama di daerah Gorontalo dan biasanya diexpor ke luar daerah seperti ke Jawa, Manada.

2.Pertanian di sawah

Bagi mereka yang tidak nemiliki tanah pertanian (sawah-ladang) dapat mengerjakan tanah mengolah sawah dengan sistim bagi hasil (mosawala). Artinya bila seorang petani mengolah sawah milik orang lain, maka hasilnya dibagi dua antara pemilik dan penggarap. Seseorang juga dapat memiliki sawah /ladang dengan jalan warisan. Tanah-tanah ini diwariskan turun temurun kepada anak cucu, cece dan akhirnya tanah tersebut tidak dapat dibagi lagi, karena sudah terlalu sempit.
Timbullah sawah/ladang-ladang yang disebut miliki atau budel yang menjadi milik kelompok ungola'a (keluarga luas). Masing-masing anggota ungola'a berhak mengolahnya secara bergilir.

Daerah-daerah persawahan dapat dijumpai pada bahagian Selatan, seperti Kabila, Tamalate, Limnoto, Batuda'a, Bongomeme, Isimu , Dulumo, Tambo'o, Kota Utara, Bone Pantai dll .Sebahagian terbesar dari sawah-sawah ini adalah sawah tadah hujan. Pengairan yang ada dan sudah teratur hanya di daerah Tapa, Kota Utara, sebagian di Suwawa. Penduduk mengolah sawahnya dua kali setahun. Sawah-sawah yang sudah ada airnya pada mulanya digaru (huheidu) yang ditarik oleh sepasang kerbau atau sapi, untuk meratakan rumput-rumputan atau sisa-sisa potongan batang padi. Bersamaan dengan ini

27