Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/294

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

disediakan kayu bakar untuk menjerang obat-obatan dan juga untuk memanaskan badan si ibu yang melahirkan.

Ibu yang melahirkan selamanya dibantu oleh dukun berunak. Pemotongan pusar si bayi yang bulunya dipotong dengan sebilah kulit bambu-disertai dengan penberian nama bagi si bayi. Nama ini diambil dari nama salah seorang kakek atau nenek moyang yang telah meninggal.

Dengan nama yang khas daerah, kemudian ditambah dengan baptis/sunat dan nama keluarga.

Pada saat kelahiran, keluarga ini mendapat kunjungan dari sanak kerabat. Dan pada tiap hari kunjungan diadakan pesta kecil-kecilan.

Sekarang, hampir tidak ada lagi masa-masa inisiasi bagi bayi yang dijalankan berdasarkan adat, selain upacara inisiasi berdasarkan agama yang dianut, seperti upacara baptis bagi golongan Kristen Protestan dan Katolik; upacara potong rambut dan sunatan bagi golongan Islam.

Masa menjelars remaja dilalui tanpa adanya inisiasi. Setiap anak, oleh orang tuanya, bahkan telah menjadi suatu kebiasaan inlah mulai diajar mengerjakan setiap pekerjaan dengan pembagian berdasarkan jenis kelamin. Demikian, anak-anak gadis, oleh para orang tuanya diserahi pekerjaan mengasuh adik-adiknya, mengerjakan pekerjaan wanita, memasak, menangkap ikan, sedangkan anak-anak laki-laki membantu orang tuanya berkebun dan menangkap ikan.

Masa remaja menanjak ke masa dewasa bagi para gadis dan pria, ditandai dengan mulai ikut sertanya mereka pada kegiatan-kegiatan umum seperti pada pesta-pesta adat, membantu keluarga yang menyelenggarakan sesuatu hajat dan kegiatan lainnya.

283