Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/295

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Dengan demikian, pada masa remaja inilah par anak gadis dan pria mulai dibiasakan untuk lebih aktif pada kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial. Dan pada kesempatan ini mereka mulai saling kenal mengenal, saling mencari dan mendekati calon teman hidupnya. Namun, setelah mereka sudah saling mengenal, maka pria yang terutama sebagai pengambil inisiatif mulai mencari orang ketiga yang akan menjadi perantara baginya dan gadis dimaksud. Dan orang ketign ini selamanya mempunyai hubungan kekerabatan baik dengan si pria maupun si gadis. Keadaan mana, bila telah terjadi persesuaian antara keduanya dilanjutkan dengan perkawinan.

Namun demikian, dalam pemilihan jodoh, ada yang diatur oleh orang tua-tua tanpa menghiraukan anak ada juga orang tua yang tinggal mengikuti kemauan si anak.

Orang Sangihe dan Talaud mengenal tiga bentuk perkawinan, masing-masing mepapangetude atau irangeng, mutingkaelo, dan metatalangnga.

  1. mepapangetude atau irangeng, merupakan salah satu upacara perkawinan yang dianggap ideal. Upacara ini terdiri atas tahap-tahap yaitu : tahap pertame adalah mengonong atau dumalenguwera (Pada fase ini pihak keluarga anak laki-laki mengirimkan seorang atau dua orang utusan untuk menyampaikan pinangan. Sesudah menyampaikan pinangan, utusan ini segera kembali ke pihak keluarga laki-laki. Mereka tidak perlu menunggu jawaben atas pinangannya. Sebab seringkali pihak keluarge laki-laki harus mengulangi pinangan ini sampai tiga kali.

Segera sesudah menerine utusan ini, pihak keluarga si gadis mengirimkan utusan kepada

284