- 24 -
ta yang berada sekitar tempat itu. Tentu saja pasukan kita tidak tinggal di am, Mereka membalas. Dan tembak menembakpun terjadi. Salah satu truk Belanda itu dapat dihancurkan oleh pasukan kita.
Sore harinya Kapten Alamsjah selaku kepala Staf Operasi memerintahkan semua pasukan kita melakukan serangan kepada setiap pos-pos Belanda. Perintah itu disambut hangat oleh semua barisan pemuda dan pasukan kita. Pertempuran terjadi dimana-mana. Dan pertempuran yang kemudian dinamakan Pertempuran Lima Hari Lima Malam itu dimulailah.
Besoknya pasukan bantuan berdatangan dari luar kota. Dari Lahat, Kayu Agung, Lampung, Prabumulih dll.nya. Resimen XVII yang dipimpin oleh Mayor Dany Effendy yang datang dari Prabumulih langsung terjun sekali kedalam pertempuran. Laskar-laskar rakyat seperti Napindo, Hizbullah, Kris, Laskar Minyak, ikut terjun dan berjuang bahu membahu dengan TRI. Kota Palembang penuh dengan bahana dentuman karaben, senapang mesin, meriam, granat dan asap membubung ke udara.Korbanpun ber jatuhan dari kedua belah pihak.
Pasukan-pasukan Belanda dengan sengit pula menghantam pertahanan kita dari darat, laut dan udara. Di sungai Musi mondar mandir sebuah kapal perangnya bernama Van Galen. Kapal perang ini menembaki dengan membabi buta tempat-tempat yang di duga mereka tempat pertahanan pasukan-pasukan kita. Di udarapun mengaung-ngaung pesawat terbangnya membombarder tempat-tempat yang di curigainya. Korban-korban berjatuhan baik dari para pejuang atau dari penduduk sipil.