Lompat ke isi

Halaman:ADH 0008 A. Damhoeri - Pengawal Tambang Emas.pdf/34

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

- 30 -

Orang itu mulai bertanya dengan gaya menyelidik kepada Sibarani:

"Sebenarnya sanak asal dari mana?"

Sibaani memperbaiki duduknya dan menjawab dengan bahasa yang pada mulanya kurang dimengerti oleh orang itu:

"Sebenarnya pak saya bukan orang sini. Saya orang Semenanjung, aslinya benar dari Kolang. Jadi ada beberapa orang sini yang pulang kemari dan saya menumpang bersama mereka. Tujuan saya ialah akan mencari nenek moyang atau kaum kerabat saya. Sebab kata marhum ayah saya asal kami dari Lubuk Batingkap Tiga Batur Padang Berangan,- ah sebuah nama yang panjang dan agak sulit bagi saya menghafalnya. Tetapi lebih dahulu saya harus menemui seseorang yang bernama Mardana di Batu Balang, dimana kampung-kampung itu saya sendiri belum tahu."

Orang tadi tertawa.

"Batu Balang sesudah lewat Taram dan Lubuk Batingkap sesudah lewat Batu Balang. Ya, benar seperti kata si Nuran tadi malamlah sanak disini dan besok baru melanjutkan perjalanan ke Taram. Jadi kawan-kawan sanak itu kemana?"

"Tak tahu, saya ditinggalkannya disebuah kedai nasi masih tidur dan mereka lalu menghilang bahkan uang saya dan beberapa pembawaan saya dibawa kabur oleh mereka....." kata Sibarani seakan-akan sangat sedih. Padahal ia sedang memainkan rol sebuah sandiwara yang nampaknya akan berhasil baik.

"Tetapi kalau boleh saya bertanya, mengapa kerja kawan-kawan bapak itu?” sambil menunjuk kepada orang-orang yang sedang sibuk dalam air ada yang dalam parit dan ada yang dalam kolam berupa kubangan dengan airnya yang keruh.

" Kami sedang mencari emas, sedang mendulang emas," jawab orang itu. Sibarani mengangguk-anggukkan kepalanya sebagai seekor balam mau.

"Mari, sanak boleh menyaksikannya!" Lalu diajaknya Sibarani mendekati seorang yang sedang mendulang.

Mula-mula diambilnya tanah bercampur pasir, kerekal, batu-batuan dari sebuah lubang. Kelihatan lubang itu bekas digali dan semakin lama semakin besar dan dalam.

Ditempat itu ada sebuah sungai kecil yang sumber airnya entah dari mana. Air itu disalurkan dalam sebuah parit yang terpelihara baik. Melintangi parit itu ada pula sebuah jalan yang dibina sangat apik de-