- 11 -
di tawar se cepat-cepatnya. Supaya penyakitnya sembuh dan jangan menular pula kepada yang lain.
Dan laporan segera pula disampaikan kepaca Abu Jahal tentang peristiwa yang sudah menimpa salah seorang kawan mereka. Dan memohonkan kepada Abu Jahal supaya teman mereka yang terkena korban sihir itu di tawari dan diobati seperlunya.
Abu Jahal hanya senyum-senyum saja nendengar laporan teman-temannya lalu berkata:
" Kawan-kawan tak usah kuatir! Sayalah nanti yang akan membereskannya. Masalah ini akan sanggup saya selesaikan sampai tuntas. Tunggu saja hari mainnya ! "
Lalu pergilah Abu Jahal menemui Walid. Mukanya merah padam dan beringas.
Melihat kehadiran Abu Jahal dengan agak lain gayanya itu dan wajah yang tidak seperti biasa Walid lalu bertanya:
" Hai Abul Hakam, apakah maksud kedatanganmu dengan gerak gerik yang berlainan dari biasa ini?"
Abu Jahal hanya senyum-senyum mesem dan menjawab:
" Begini wahai Walid! Teman-teman kita sudah mengumpulkan sejumlah harta benda yang tak terkira-kira banyaknya. Dan semuanya itu akan di hadiahkan kepada engkau..."
" Apa ?" tanya Walid dengan melongo keheranan. Mulutnya menganga seperti mulut gua Hira'. Sebab dia mengira Abu Jahal akan mendampratnya habis habisan karena dia sudah menyeleweng.