Kedjadian ini merupakan peristiwa jang penting dalam membangunkan kembali semangat perlawanan Rakjat Indonesia terhadap kekuasaan kolonial Belanda. Pemberontakan Zeven Provincien ini kemudian diikuti oleh pemogokan kaum buruh keretaapi, dan aksi² Rakjat di-tempat² lain.
Pasangnaiknja gerakan revolusioner di Indonesia djuga membawa pengaruh pada gerakan revolusioner dari orang² Indonesia diluarnegeri, terutama kaum buruh dan peladjar Indonesia di Nederland jang tergabung dalam PI (Perhimpunan Indonesia). PI jang dalam perdjuangannja ini mendapat sokongan penuh dari proletariat Belanda, adalah organisasi jang mempunjai karakter politik jang tegas anti-imperialisme jaitu : kemerdekaan Indonesia. Pemberontakan Zeven Provincien telah disambut hangat oleh PI dengan djalan mengadakan kampanje diseluruh Nederland dengan sokongan kaum buruh Belanda. Hal ini dimungkinkan, lebih² karena PI sudah membersihkan dirinja dari elemen kanan-Hatta. Dengan demikian PI telah meneruskan tradisi-revolusionernja. PI jang pada mula berdirinja tahun 1908 bernama Indische Vereniging dari peladjar² Indonesia di Nederland, pada tahun 1922 berganti nama Indonesische Vereniging, jang kemudian berubah lagi pada tahun 1925 mendjadi Perhimpunan Indonesia, selaras dengan meningkatnja gerakan revolusioner di Indonesia.
Pembentukan Comite Central dan front Anti-fasis
Dalam bulan Maret 1933, kaum fasis Djerman dibawah pimpinan Hitler naik panggung pemerintahan. Terhadap muntjulnja fasisme Djerman ini, Kawan Aidit mengatakan dalam Lahirnja PKI dan Perkembangannja sbb. : Dengan fasisme kaum imperialis berusaha melemparkan beban krisis seluruhnja pada pun-
36