Lompat ke isi

Halaman:20 Mei Pelopor 17 Agustus - Museum Dewantara Kirti Griya.pdf/58

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

bangsaan, dimulai sedjak didirikannja perkumpulan kita jang pertama Budi Utomo.

Berdirinja Negara kita sekarang telah sesuai dengan tjita-tjita kebanjakan pergerakan kebangsaan, ja'ni merdeka, negara kesatuan. Hanja tinggal bagaimana mengisinja agar dapat sentausa, makmur, aman dan tenteram. Sebab djika ini tidak tertjapai, kemerdekaan mungkin dojong.

Apa jang saja sebutkan diatas - hemat saja — tergantung pada kesatuan perdjoangan kita sendiri. Telah terbukti dalam riwajat-riwajat banjak negara jang mula-mula kuat mendjadi surut atau djatuh. Sebaliknja negara jang tadinja lemah mendjadi kuat. Riwajat ini patut kita peladjari supaja kita tidak djatuh dalam keadaan jang kurang sejogya.

Menurut pemandangan saja, keadaan jang kurang sejogya itu ta’ hanja kurang memperhatikan kelahiran sadja melainkan djuga kurang memfikirkan kebatinan. Djika pemandangan saja ini benar, tepatlah sudah seperti kehendak Pemerintah, kita dewasa ini mengedjar pembangunan. Dalam pada itu kita djangan sampai melalaikan dasar-dasar kebatinan kebudajaan kita.

Sesungguhnja menurut sedjarah serta bukti-buktipun ada, ta' hanja kita sendiri, bangsa lain djuga ada jang mengatakan bahwa kebatinan bangsa Indonesia adalah baik dan sesuai dengan keadaan alam, sehingga dapat dikatakan Kehendak Tuhan atau telah mendjadi hukum alam.

Sudah barang tentu saja ta' dapat tidak senang dan gembira, bahwa PARINDRA — partai politiek kebangsaan — jang pernah saja pangku bangun kembali.

59