Halaman:20 Mei Pelopor 17 Agustus - Museum Dewantara Kirti Griya.pdf/12

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

tjita politik. Marhum Umar Said Tjokroaminoto jang berdjiwa nasionalis-islam-revolusioner, sesudah bertemu dengan Hadji Samanhudi (jang waktu itu mempunjai perserikatan dagang, jang bernama _ „Sarikat Dagang Islam”, dan mempunjai tjorak Islam dan revolusioner djuga) dapat membentuk badan baru, jaitu „sarikat Islam”, jang dalam waktu jang pendek sadja dapat mengumpulkan anggauta-anggauta sedjumlah setengah djuta. Pemerintah kolonial sangat gelisah. Disamping penjelundupan atau „infiltrasi” biasa, pemerintah kolonial mengirimkan dr. A. Rinkes-nja (pembantu adviseur voor inlandsche zaken) kedalam lingkungan S.I. (Sarikat Islam). Kelak S.I. hanja dibolehkan berdiri setempat-setempat (lokal), jang tidak boleh saling berhubungan setjara „organisatories”. Tjokroaminoto cs. (pemimpin-pemimpin lainnja misalnja H.A. Salim, Surjopranoto, Abdul Muis, Sangadji marhum, H. Fachrudin marhum, H. Samanhudi, marhum Sosrokardono dan banjak lain-lainnja), tak dapat digertak begitu sadja. Mereka lalu mendirikan perhimpunan baru jaitu C.S.I berarti „Centrale Sarikat Islam”, dan jang menjadi anggauta-anggautanja ialah semua S.I. lokal. Pada waktu itu „Sarikat Islam” belum terus terang berwudjud „partai politik”; sifatnja ialah keagamaan, ke-ekonomian, dan kesosialan, jang bertjorak politik dan revolusioner.

Pada tahun 1911 lahir djuga „Indische Party” (terkenal dengan singkatannja „I.P.”), jang didirikan oleh E.F.E. Douwes Dekker jang kini bernama Dr. Danu Dirjo Setyabudhy. I.P . adalah party politik jang pertama, jang didirikan semata-mata sebagai partai politik. Tjita-tjita I.P. ialah: Indonesia merdeka dan berdaulat,

13