Halaman:20 Mei Pelopor 17 Agustus - Museum Dewantara Kirti Griya.pdf/11

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

„provincialistis”. Djaman itu belum ada bentuk kebangsaan Indonesia wutuh, walaupun rasa-satu benarnja sudah ada. Ini terbukti dengan adanja hubungan jang sangat baik dengan perhimpunan didaerah2 diseluruh kepulauan Indonesia, jang kemudian menusul. Menurut statutennja bahkan boleh B. U. menerima orang-orang sebagai anggauta, jang berasal dari Maluku, Sulawesi, Bali, Borneo, Sumatera dll. (Bukankah hingga kini masih ada perhimpunan-perhimpunan „Pasundan”, Gerakan Rakjat Indonesia Sunda Ketjil, Pemuda Indonesia Maluku, Kebaktian Rakjat Indonesia Sulawesi dll. sebagainja?). Bukti jang njata tentang sifat B. U. jang tidak provincialistis itu ialah berfusinja B. U. dengan P.B.I. mendjadi „Parindra”. Sesudah nama „Indonesia” disjahkan oleh rakjat, maka dengan dipelopori oleh pemuda-pemuda kita, jang pada tahun 1928 bersumpah satu Negara, satu Bangsa, satu Bahasa”, dan melebur „Jong-Java”, Jong-Ambon, Jong-Sumatranenbond dll. sebagainja mendjadi „Indonesia Muda”, mulai saat itulah bentuk-bentuk kedaerahan baru dapat ditinggalkan.

Sesudah B.U. lahir, maka rakjat nampak mulai bangun dan sedar. Banjak perkumpulan-perkumpulan didirikan, baik jang bertjorak agama, sosial, ekonomi, kesenian, pendidikan, journalistiek, olah raga, dll. sebagainja. Begitu djuga rakjat mulai memberanikan diri untuk mendirikan perseroan-perseroan dagang, tanggung-djiwa, credietbank, tabungan, pertanian dll. sebagainja.

Tahun 1911 ; inilah tahun jang istimewa. Pada tahun ini timbul gerakan baru jang ingin mewudjudkan tjita-

12