Tiong bahwa Lo Tie Djim telah kita bekuk ini kita datang untuk meminta hadiahnya.
Bila Teng Liong keluar maka kita bereskan bersama, bagaimana djiwei? Setuju tidak caraku ini?
Tjoo Tjhing meminta buah pikiran Lo Tie Djim daa Yo Tijie.
Lo Tie Djim manggut², juga Yo Tjie:
”Aku sangat setuju dengam buah pikiranmu Tjoo Koko. maka besox pagi² sebelum fajar menyingsing kita harus sudah berangkat kepesanggrahannya Teng Liong.” kata Yo Tjie.
„Kalau Teng Liong sudah keluar harap Tjoo koko dan Yotee segera lepaskan ikatan ku, biar aku yang mampusi manusia tengik itu“ kata Lo Tie Djim dengan sengit.
„Nah, bila cara Ini disetujui, baiklah kita berangkat tidur sore2 untuk menyimpan tenaga, supaya besok reacana ini tidak gagal. Hajo kita ngaso2 djiwei bratee!“
Ajak Tjoo Tjhing.
„Tjoo Koo aku minta beberapa cawan arak, sebelum minum arak rasa2aya aku tidak dapat memejamkan mata.”
Lo Tie Djim tanpa malu2 minta pada Tjoo Tjhing.
Heiya, sungguh memalukan Lo heng, so orang berpakaian jubah orang suci tidak bisa mengekang nafsu, hahauaaaahaha. . . . .
43