Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri V.pdf/68

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

bih baik aku tangkap seekor andjing dan memenggal, lehernja untuk membuktikan kebenaran pedangku ini.” Yo Tjie lalu mendekati seekor andjing jang kebetulan lari didepannja. Tetapi Khiu Djie tidak mau mengerti ia berkaok kaok memanggil Yo Tjie, katanja:

“Itu tidak boleh kau djalankan, bukankah keistimewaannja jang ketiga adalah bila untuk memotong kepala manusia! darahnja tidak akan menempel dipedangnu, nah, manusia adalah lain dengan andjing aku ingin bukti jang sebenarnja. Djadi kau harus memotong kepala manusia.”

Khiu Djie berdiri sambil berlagak, ia sangat senang kalau jang dipermainkan men djadi terkena dan kebingungan seperti kera kena djepretan. Tetapi Yo Tjie membantah :

“Dimana aku mentjari kepala manusia jang sudi untuk kupenggal?”

“Hahaaa. . . .hahaahh.. . . .hahaaaa. . .” Khiu Djie tertawa ter-bahak2 Sambungnja, “Ini kepalaku. penggallah seba gai bukti benarkah darah manusia tidak bisa menempel dipedangmu.”

Kepala Khiu Djie itu disodorkan kemata pedang Yo Tjie, karena Yo Tjie sama sekali tidak menjangka akan hal ini, sehingga Ia tetap memegang pedangnja dan sedikitpun tidak berkesempatan untuk menariknja.

Kontan kepala Khiu Djie segera menggelinding terpisah dari tubuhnja. Darah memantjur keluar seperti pantjuran sadja. Para orang²

66