Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri V.pdf/63

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Orang2 jang berada dipintu pasar itu segera sadja bubar seperti semut kepanasan, mereka lari serabuten untuk menjelamatkan diri.

Teriakan2 anak2 ketjil jang lari djatuh bangun karena takut te indjak kuda, djuga para pedagang jang ribut menjelamatkan dagangannja. Pasar mendjadi gaduh dan bising sekali.

Yo Tjiepun menghentikan propagandanja iapun ikut minggir dan berlindung dibawah sebatang pohon Siong. Matanja mengawasi penunggang kuda itu Siapakah penunggang kuda jang bengal dan ompak2an itu ? Tidak lain ia adalah Khiu Djie, anak seorang bangsawan jang bernama Khiu Wan Gwee. Karena ia adalah anak seorang hartawan jang kaja raja dan satu nja, maka tingkah pelannja sangat tjongkak dan ugal an.

Setiap hari ia melarikan kudanja kentjang-kentjang atau ngebut Istilah djaman sekarang, kuda itu dikendarai didalam kota bahkan pasar, sehingga membikin katjau dan tidak tenteramnja para pedagang maupun anak-anak. Khiu Djie sendiri melihat ketakutan dan bersimpang siurnja orang2 jang takut terindjak kudanja itu, bahkan tertawa terbahak-bahak karena senangnja, ini memang hobinja jang ia praktekkan setiap hari, dan sepandjang perbuatannja itu tidak ada seorang pun jang berani menegur, apa lagi melarangnja Orang2 sama takut pada ajahnja Wan Gwee kaja raja jang banjak dekingnja. Siapa berani bermain gila padanja, tahu sendiri apa akibatnja dan apa jang akan mereka a-

61