Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri V.pdf/48

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

tuk menghindarkan dari desakan jang berbahaja ini, ia mengapung keudara dengan lipu Tay Beng Tiang Sit atau garuda raksasa menentang sajap. Kembali terdengar gelak tawa dan oyehan dari Tjhing Bian So sibinatang buas bermuka hidjau :

― „Haaahaaha.....hahaha ... baru tiga djurus sadja kau telah kelabakan tidak karuan djangen2 baru 10 djurus kau sudah mendeprok dihadapanku, haha..,haha.“

Liem Tjiong tetap tenang mendengar edjekan olok² dari Yo Tjie, Ia mulai lagi dengan melantjarkan serangan Tjhit Pauw Lian Kie atau 7 serangan maut, tangannja metuntjur setjara beruntun dan bergelombang, menusuk, membatjok, mentjengkeram, menjodok, mendorong, memotong, semua serangan ini dilantjarkan dengan tenaga penuh, sehingga angin pukulan itu berkesiur. Yo Tjie mendengar berkesiurnja angin, ia buru2 memasang kuda² Pang Be Long dengan kuat2, sepasang tangannja berputar putar dengan luar biasa tjepat, inilah ilmu tangkisan dari Tjoa Hwat jang sangat tersonor Ban Tjo. Kun Poo atau puluhan ribu ular bermain gelombang, semua serangan Liem Tjiong dapat dipunankan, bahkan sesekali tangan mereka saling bentrok dan keduanja terbujung mundur beberapa undak Kalau dilibat sampai disini, sebenarnja kekuatan kedua djagoan itu adalah sangat seimbang, sehingga siapa jang lebih unggul sukar diketahui.

Pertempuran dilandjutkan lagi makin seru.

Tidak terasa ratusan djurus telah berlalu, te-

46