Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri V.pdf/47

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

ku, kemarin dengan perut kosong toayamu menempurmu 2-3 djam, kini walaupun 3 hari 3 malam akan kulajani, hahaaa....hahaa...“

Liem Tjiong tidak banjak tjakap, ia menanti sampai musuh datang dekat, dengan sebat ia mengubah gerakan dari pendjagaan diri mendjadi serangan, Kakinja menendang keulu hati, kedua tangannja menusuk saling menusuk saling susul. itulah ilmu serangan jang disebut Bie Lie Tjau Kia atau wanita tjantik jang berhias. Yo Tjie dengan Tjoa Hwainja meledjit dan menggeliat menghindarkan serangan LiemTjiong, kemudian ia balas menjerang dengan Siang Tjoa Kun Hoo atau sepasang nlar bermain ditelaga, tububnja meledji dan berputar seperti gangsingan, dan setjara mendadak balas melanijarkan serangan, Pek Tjoa Pa Bwee atau ular putih menggojangkan ekornja, kaki kirinja mendupak dan menendang saling susul kearah dada, lambung dan selangkangan Liem Tjiong.

Liem Tjiong mengegos atau siam, djari² tangannja siap mentjakar kedada lawan dengan ilmu serangan dari Eng Tjhun atau silat garuda, tububnja digeser kesamping kanan. Ye Tjie tidak mau berada dibawah angin, kembali dengan Kim Tjoa Tjhat Tjhut Tong atau ular mas keluar dari liangnja, tubuhnja dengan gesit menerobos kebawah perut Liem Tjiong, siap memukul kebahagian vital dari tubuh Liem Tjiong

Liem Tjiong mendjadi kelabakan, tjepat² ia menarik serangannja jang gagal, dan un-

45