Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri V.pdf/43

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

pai besok, aku akan mentjari makan dulu.“

Yo-Tjie lalu dengan menggunakan ilmu mengentengkan tubuhna, sekedjap lenjaplah bajangannja Liem Tjong berdiri mendjublak, ia tertegun dan sesaat kabur ingatannja. Setelah agak lama, barulan ia sadar, buru² ia membungkukkan badan untuk mengambil pikulan jang ditinggalkan oleh lawannja tadi Ia membawa pikulan itu naik kepuntjak untuk didjadikan alasan. Ja. dengan pikulan ini pasti Pangtju masih dapat memberikan kesempatan bagiku, bukankah pemilik pikulan ini berdiandji bahwa esok akan kembali lagi? Haha... dengan demikian besok aku dapat menempurnja lagi dan mengambil kepalanja.

Liem Tjiong pertjaja akan kebidjaksanaan ketua kesatria gunung Liang San, sehingga mendaki dengan bersemangat, walaupun baru sadja ia bertempur mati²an sampai kurang lebih 3 djam lamanja.

Tiba dimarkas Liem Tjiong meletakkan pikulan itu dihadapan medja Ong Lun, kemudian ia memberi hormat dan memberikan laporannja :

“Ong Pangtju, hari ini Siauwtee masih belum bernasil memenuhi sjarat jang ditetapkan akan tetapi Pangtju dapat melibat pikulan ini Pikulan ini milik seorang dari kola radja ia bertubuh tinggi besar dan wadjannja hidjau seperti penuh dengan toh [tanda2 Indjau jang sering kita lihat pada bagian pantat anak ketjil, djuga sering terdapat dipunggung dll ] Ia menjebut dirinja Tjhing Bian So atau sibinatang buas bermuka hidjau, Siauwtee telah menempurnja hampir 2-3 dan akan tetapi belum

41