Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri V.pdf/42

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Serangan ini dilantjarkan dengan tjepa dan hebat, akan tetapi lawan Liem Tjiong bukanlah orang sembarangan, ia adalah si binatang buas bermuka nidjau atau Tjhing Bian So namanja Yo Tjie. Mengalami serangan² jang maut dari Liem Tjiong, Yo Ijie mendekam dengan tipu silat Hauw Lok Swa atau matjan turun gunung, sepasang kakinja mendek ditekuk, kedua tangannja berada dibagian dada dan perut, inilah suatu kesiap siagaan jang lazim didalam persilatan disebut Hu Tju Siang Swie atau ajah dan anak saling mengawasi dan melindungi, ia senantiasa berjaga² akan serangan beruntun jang mungkin dilantjarkan oleh Liem Tjiong.

Liem Tjiong mengetahui serangannja gagal, tjepat menarik Pok Toonja dan dibatjok kan dengan ilmu pukulan Kwan Kong Boa atau Kwan Kong membelab [Seorang djenderal jang, termasjur pada dinasti Han ]. mata pedang pendeknja tepat mengarah ke - ubun², kemudian ditarik dan langsung ditusukkan ke leher lawan. Karuan Yo Tjie mendjadi kelabakan, ia meledjit dan lontjat tinggi keudara, inilah ilmu silat jang disebut Lie Hie Ta Ting atau ikan gabus meletik, ia berdjumpalitan beberapa kali, setelah menantjapkan sepasang kakinja ditanah, Yo Tjie lalu meninggalkan Liem Tjiong sambil mengumbar suara katanja

― „Tunggu sampai besok, hari ini Toajamu belum makan, sehingga dengan perut kosong tak dapat melawanmu, tetapi besok aku akan kembali dan menempurmu.

Djangan kira aku takut hei! Nah, sam-

40