Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri V.pdf/30

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

sama.....“

Dengan penuh semangat Tju Kui mengutarakan isi hatinja, se-akan² dadanja a-lkan meledak mendengar penolakan Ong Lun-, Song Ban dan Tauw Tjbain terhadap diri pribadi Liem Tjiong.

Maka ia njerotjos mengeluarkan seluruh peng-unek² jang ada didalam hatinja.

Ong Lun atau sang Pangtju merasa amat malu mendengar pidato bawahannja jang masih muda dan berangasan ini, ia lalu berdiri dan berkata dengan wadjah merah padam :

„Tju Hiatee, baiklah usulmu kuterima, dan saudara Liem Tjong mari kita bersama-sama ke Lian Bu Thia (ruang untuk berlatih silat) untuk mengudji kepandaianmu, dalam hal ini djangan kaget, memang sudah mendjadi suatu keharusan siapapun jang masuk mendjadi anggota ksatria gunung Liang San, harus diudji terlebih dahulu kepandaiannja.

Nah, hajo kita kebelakang! Harap persoalan jang sudah berlalu tidak kita singgung singgung lagi...“

Ong Lun mengachiri kata²nja dengan agak mendongkol

Segera mereka be-ramai² menudju ke Lian Bu Thia, dalam ruangan itu nampak deretan alat sendjata komplit jang ladim didalam persilatan disebut Tjap Pek Paw Bagee atau 18 matjam ilmu sendjata, antara lain Rujung, tombak, pedang, golok, rantai, pen ung, tongkat, pikulan (Tan), Sam Trat Kun pentung berlipat tiga ), Gan (sematjam rujung tetapi lu-

28