Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri V.pdf/27

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

tepat di-tengah perahu itu

Liem Tjiong berdiri dengan ter-longong² ia amat terkesima dan kagum, didalam batinnja ia memikir, oh, sungguh para anggotaLiang San itu terdiri dari orang jang gagah, tjerdik tjendekiawan dan orang² Lihay jang tidak boleh dibuat permainan. Belum sempat ia melandjutkan lamunannja, dari perahu itu terdengar Tju Kui berkaok, memanggilnja :

— „Hajo Liem Kauw Thauw, lontjatlah keperahu ini, segera kita menghadap Pangtjuya !“

Tangannja menggapai. Liem Tjiong tanpa ajal lagi, lalu menggendjot tubuhnja jang disebut Tjwan In Hok Tju atau Burung banngau putih menembus awan. gerakannja ini amat tjepat dan tidak banjak variasi [Kembangan ],

Melihat ini, Tju Kui pun merasa sangat kagum akan kelihayan Liem Tjiong.

Setelah kedua orang telah berada didalam perahu, lalu menjeberang sampai ditepian. Tju Kui lalu mengadjak Liem Tjiong memasuki semak² jang lebat itu, dan itulan djalan ketjil jang menudju kepuntjak.

Dari pagi sampai pagi hari lagi barulah kedua orang itu sampai dipuntjak. mulailah nampak beberapa rumah penduduk. sawah² dan kebun² buah2an. Di-tengah² ratusan rumah penduduk itu kelihatan sebuah bangunan jang paling besar, itulah pesanggrahan atau markas besar dari para kesatria dari gunung Liang Saa.

25