Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri V.pdf/26

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Kembali Tju Kui tertawa dan memberikan djawabnja :

—„Liem Kauw Thauw, dugaanmu sedikit ada benarnja, memang aku memberi kabar bahwa aku telah datang, dan lebih dari apa jang kau perkirakan, aku melepaskan sebatang anak panah itu dengan lurus keatas, berarti aku minta didjemput dengan sebuah perahu untuk kemudian diseberangkan Siapapun jang datang kemari, mereka tidak akan dapat mendaki kepuntjak, sebab para nelajan dan tukang² perahu semuanja adalah anak buah Liang San Pek Hooban, hahaa . . hahaaa. . . . . . . .“

Mendengar keterangan ini amatlah kagum hati Liem Tjiong. Sungguh organisasi Liang San Pek Hoohan ini teratur demikian rapi dan sempurna, maka logis bila tentara kerajaan tidak mudah untuk membasminja.

Belum habis rasa kekaguman Liem Tjiong, dari semak² jang lebat segera meluntjur sebuah perahu ketjil dan ramping, pendajungnja itu menjerupai seorang petani tjara mendajungnja sangat gesit dan bersemangat, perahu itu meluntjur se-akan² terbang lajaknja.

Begitu perahu itu sampai ditepian. Tju-Kui lalu mendahului Liem Tjiong lontjat dengan gaja jang sangat indah. Itulah technik lontjatan dari persilatan jang disebut Yan Tju Tiwan Tnian atau burung walet menembus angkasa, sepasang kakinja menekuk dan sepasang tangannja mengibas, setelah berdjumpalitan dua tiga kali diudara, lalu sepasang kaki Tju Kui itu meluntjur dengan kalemnja

24