Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri V.pdf/25

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

gunung Lawu, sehingga bila orang ingin kepuntjak harus makan wakiu kira² satu hari penuh disekeliling gunung itu dilingkari oleh air telaga Nio Swa Bo jang airnja tenang, dalam dan banjak ikannja

Tanah dipegunungan itu penuh ditumbuhi oleh pohon jang besar serta rumput² liar jang sangat lebat, maka bila kita tidak dapat memperhatikan benar² akan teramat sukar untuk mentjari djalan ketjil dipegunungan itu. Memang tempat ini sangat strategis, sehingga tentara kerajaan tidak bisa menghantjurkan Hoohan² gunung Liang San ini. Mereka selalu gagal dan sampai kini belum berani lagi untuk menggempur Liang San. . . . . . . . .

Setelah ter-mangu² sesaat, Liem Tjiong lalu minta Tju Kui untuk segera naik kepuntjak.

— „Saudara Tju Kui, tjepatlah antarkan aku kepuntjak, aku ingin segera mendjumpai Pangtju [pemimpin] dan menanjakan apa tugasku selandjutnja.“

Tju Kui tersenjum, ia lalu mengambil sebatang anak panah dari punggungnja, dengan gendewa itu direntangkan dan ditudjukan kepuntjak, maka begitu djari2nja dilepas, segera meluntjurlah batang anak panah Tju Ku itu kepuntjak gunung Liang San.

Liem Tjiong tidak mengerti apa maksud Tju Kui melepas anak panah, ia segera mengadjukan pertanjaan pula,

— “Saudara Tju Kui, apakah maksudmu dengan melepas anak panah kepuntjak itu ? Apakah suatu kode bahwa kau telah datang?”

23