Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri V.pdf/21

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

ngusaha warung makan, penginapan dlsb, semuanja adalah anak buah dari Liang San Po, pemerintah sukar untuk mengenalinja, maka setiap ada penjelidikan kesana, selalu sadja utusan jang datang itu selalu lenjap tanpa bekas, mereka telah mendjadi mangsa djago² gunung Liang San itu. ... itulah sebabnja pemerintah belum berani sembarangan menjerang kesana, sebab tidak dapat mengetahui dengan djelas. berapa kekuatan anak buahnja, bagaimana perlengkapan alat² sendjatanja, bagaimana susunan perbentengannja, bagaimana keadaan daerahnja dsb“.

Pemilik warung itu dengan pandjang lebar memberikan keterangan jang sangat berharga kepada Liem Tjiong.

Liem, Tjiong lalu menjelesaikan pembajarannja, lalu berpamit :

― „Terima kasih Loheng atas segala keterangan dan nasehatmu, nah, aku akan kembali sadja ke Tongking.“

― „Ja, lebih baik Toaya pulang kembali sadja, untuk apa menempuh djalan penuh bahaja, bukankah akan mentjari penjakit sendiri ?“

„Betul, betul, omongan Loheng memang beralasan.“

Liem Tjiong lalu melepaskan tambatan kudanja, ia menjemplak kuda itu dan dilarikan ke Timur. Didalam mengendarai kudanja itu ia berpikir . . . . . . . . ..

Kalau aku melandjutkan perdjalananku

19