Lo Tie Djim terpaksa menjarungkan goloknja kembali, ia niendelik dan mengantjam pada kedua opas itu
„Baik, kali ini Toayamu memberi ampun kepadamu, tetapi lain kali bila kau masih berbuat jang keterlaluan terhadap orang2 jang tertindas, awas ! Aku akan selalu bersedia mengantarkan rochmu kelangit sap tudjuh untuk menemui Giam Loo Ong.“
“Bangunlah Siek Pa dan Tang Kiauw, hajo kawal aku untuk melandjutkan perdjalanan kekota Tjhung Tjhiu Too. Dan Loheng engkau akan kemana ? Siauwtee menghaturkan beribu terima kasih; atas pernatianmu terhadapku. Bila tak lekas kau menjusulku, mungkin. aku telah mendjadi korban setjara sia².“
Liem Tjiong dengan lesu bertanja papa Lo Tie Djim, sedangkan kedua opas itu, merangkak bangun dan dan memungut sendjata² mereka serta memanggul pauwhoknja untuk melandjutkan perdjalanan.
”Liem Lauwtee, aku akan ikut bersamamu kekota Tjhung Tjhiu Too. Setelah me ngetahui hal ichwalmu, aku minta idjin pada Tiangloo Tay Siag Kok Sie untuk menjertai perdjalananmu Aku chawatirkan kau akan mendapatkan tjelaka diperdjalanan. Ternjata segala dugaanku benar Kini biarlah aku mengawalmu ber-sama² ke Tjhung Tjhiu Too, barangkali disana ada pekerdjaan jang lebih baik untukku. Hei, bajo djalan duluan! “Lo Tie
Djim membentak pada kedua opas itu. Mereka tjepat² angkat kaki, karena mereka be-
6