Lompat ke isi

Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri III.pdf/57

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

keadaan demikian, kuatkanlah hatimu, aku pasti kembali “

Se-akan² suara Liem Tjiong ini menembus kebenak sang kekasih, mulailah ia menggerak-gerakkan tubuhnja, dan sekilas terbukalah matanja.

— „Koko, kako....., aku relakan kau pergi untuk mendjalankan hukuman buang, namun djangan koko sekali2 berkata memberi kebebasan untukku. Aku akan tetap menunggu walau apapun terdjadi ....... ia, aku do'akan koko semoga kau lekas menemukan kemerdekaanmu kembali.........“

— ,Liem Tjiong. tenanglah dalam perdjalananmu, ingatlah anakku bahwa didalam dunia ini siapa jang berbuat djahat pasti akan memetik hasil perbuatannja; ketahuilah bahwa putriku adalah seorang desa, tetapi berhati putih bersih. tidak nanti ia mau mentjari pengganti didalam hidupnja. Hanja kau Liem Tjiong satu2nja jang berkenan dihatinja.“

Liem Tjiong amat menjesal akan apa jang telah terdjadi bukan maksudnja untuk melukai hati sang kekasih. Tetapi tanjalah kasihan melibat hari depannja .......

— „Tiatia, erimakasih, aku mohon diri, semoga Tiatia seh it2 selalu, sehingga dapat memberikan perlindungan pada Moymoy,-

Moymoy, djangan bersedih lagi, patuhilah nasehat Tiatia. Kalau engkau bergirang, Tiatia akan ikut berbahagia Nah, Moymoy selamat tinggal, Tia-

53