Graaf de Monte-Cristo/Bab 13

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
53689Graaf de Monte-Cristo — Bab 13Alexandre Dumas

​​​​

XIII.

SARATOES HARI


__________


Toewan Noirtier telah berkata-kata seperti satoe nabi jang berneboewet, kerna segala jang ia bilang, jadi berboekti dengan lekas.

Baginda Radja Lodewijk XVIII tida melawan dengan keras; oleh kerna tida bisa pertjaja padaponggawa-ponggawanja, hatinja djadi tida tetap Karadjaannja jang baroe didiriken kombali olehnja, ada seperti tida beröempak tegoeh, hingga satelah ka, datangan Napoleon, lantas sadja ia roeboeh.

Maka Villefort tida mendapat apa-apa, lain dari ada soekoernja hati Baginda kapadanja, jaitoelah oewatoe hal jang sekarang ini boekan sadja tida bergoena, hanja ada berbahaja aken Villefort itoe ; maka maskipoen soedah dapat trima soeratnja bin. ang bahadari jang dikirimken dengan lekas oleh ewan de Biancas, Villefort tida brani kasih lihat jda orang, bahoewa ia telah mendapat bintang itoe. -Tantoe sekali Villefort itoe dipetjatken dari dja. tannja oleh keizer Napoleon, kaloe ia tida dilingdoengken oleh Noirtier, jang sekarang ada berkoewasa besar di dalam karaton Napoleon, oleh kerna telah menahan banjak kasoesahan dan telah berboewat banjak perkara baik aken goena Napoleon. Aken tetapi, sabagimana telah kataoeän oleh samoewa orang, keizer Napoleon poenja tachta jang kadoewa kali itoe, melinken berdiri saratoes hari sadja.

Villefort goenaken sekalian koewasanja aken menoetoep itoe rasia besar jang ada di antara di dan Edmond Dantes.

Sedang Villefort tinggal tetap di dalam djabatan nja. Procureur Baginda Radja dipetjatken dari ka doedoekannia, oleh kerna tida berkawan sama orang orang Bonapartisch.

Baroe sadja Napoleon datang kombali ka dalam karaton di kota Parijs, jang baroe ditinggalken oleh Lodewijk XVIII, di kota Marseille moelai terbi hoeroe-hara,

Segala orang jang kataoeän telah soeka ataw mendjoendjoeng Baginda Badja Lodewijk, ada di hina-hinaïn dengan perkataan dan kalakoean oleh orang-orang Bonapartisch, lebih lagi kaloe ia-oran brani kaloewar dari roemah.

Tantoe sekali sekarang ini toewan Morrel tida nanti tinggal diam sadja, hanja moelai berger kombali aken membri toeloengan kapada Edmo Dantes. Pembatja-pembatja tantoe telah mer djoega, jang toewan Moixel itoe ada teritoeng pa kawanan Bonapartisch ; kaloe ia ada koe rang brani, toelah dari sebab ia biasa beräti-ati ; tapi maskipoen a ada penakoet,sekarang ini iijaringlah djoega soewaranja, oleh kerna Napoleon telah bertachta kombali di kota Parijs.

Villefort jang niat menikah, soedah oendoerken niatnja itoe sampe di lain tempo. Kaloe Napoleon tetap bertachta, Villefort itoe tiada maoe beristri nona Tiené de Saint Méran, dan toewan Noirtier telah berdjandji aken tjariïn dia lain nona toeroenan besar; tapi saäude Radja Lodewijk XVIII men- dapatken kombali tachta Frankrijk, tantoe sekali toewan de Saint Méran nanti berkoewasa besar ; djikaloe sanipe djadi bagitoe, inaka nanti djadilah djoega Villefort menikah pada itoe nona jang telah djadi toendangannja.

Pada soewatoe pagi Villefort berdoedoek di dalam kantoornja aken oeroes segala perkara; di itoe tem­ po poen, dari sebab tida ada Procureur-Kadja, Villefort itoe ada djadi ponggawa negri jang paling besar di dalam kota Marseille. Sedang bagitoe, datanglah soewatoe hamba membri taoe kapadanja, bahoewa toewan Morrel ada datang minta bertemoe.

Saände Villefort itoe saorang lain adanja, brangkali djoega ia sigra hamperi itoe toewan-kapal dan berlakoe manis padanja itoe, hingga djadi kataoean jang hatinja ada merasa keder; tapi Villefort itoe saorang berhati tinggi, jang maskipoen belon taoe goenaken segala perkara, ada banjak sekali penga-

BAGIAN 3

5

taoeännja. Ia biarken sadja toewan Morrel itoe menoenggoe di pertengahan sabelah loewar, mask

poen ia (Villefort) ada berdoedoek sendiri sad dan belon moelai kerdja; maka kaloe ia biarken orang menoenggoe, itoelah tida lain sebabnja, han dari sebab biasanja Wakil Procureur-Radja soeroe orang menoenggoe; sasoedah saperapat djara be aloe, baroelah ia panggil si toevan kapal datan ka hadepannja.

Toewan Morrel soedah sangka, jang Villefort nanti berlakoe koentjoep di badepannja; tapi dapatken Villefort itoe ada sama sadja seperti pada doeloe hari, dan sekarang ini — dengan menoendjang djanggoet sama sabelah tangau — ia mèngawasi pada toewan Morrel jang mendatangi, hingga toewan mendjadi hilang braninja dan berdiri dekat pintoe.

Villefort ada memandang, salakoe ia tiada kenal pada itoe toewan-kapal ; soedah berselang sakoetika baroe ia berkata:

»Kaoe ini toewan Morrel, kaloe saja tida kaliroe.

»Ja, Toewan! saja sendiri," sahoet si toewan-kapal

— »Datanglah lebih dekat dan bilanglah pada koe, perkara apa ada antarken kaoe, Toewan! hingga kami dapat trima datangmoe ini.

— »Apa kaoe tida mendoega, apa adanja perkara itoe, Toewan? "

— »Tida sekali ; maski bagitoe, tidalah ada ha mangan boewat kami berboewat apa-apa aken goena moe, sabagimaua jang kanii boleh perboewat "

— »Ini perkara ada bergautoong pada kaoe seiîiélii'i sadja, Toewan!"

— »Biarlah kaoe toetoerkeu. apa adaiija perkara toe.'

— »Kaoe tan toe masih ingat, Toewan! jang pada bebrapa hari sabelonuja ada kabar, bahoewa Baginda Keizer datang kombali ka tanah Frankrijk, saja ada minta kamoerahanmoe aken .satoe lelaki moeda, saorang pelajaran jang djadi stnnrman besar di kapalkoe. Dia itoe, sabagimana kaoe tantoe masih ingat, ada ditoedoeh berpekat sama orang Elba; itoe pekatan jang di itoe tempo ada djadi satoe kasalahan, sekarang ini ada terbitken hak boewat dapat koernia. Di itoe tempo kaoe berhamba pada Radja Lodewijk XVIII dan kaoe soedah tida sajang pada itoe lelaki moeda, Toewan ! Di dalam hal itoe kaoe ada melakoeken kawadjiban. Sekarang kaoe berhamba kapada Napoleon, maka haroeslah kaoe melindoengken itoe lelaki moeda; hal ini poen, pada sekarang ini, ada djadi kawadjibanmoe djoega. Sekarang saja datang padamoe boewat mendapat taoe. di mana adanja itoe stuurman.

Villefort menahan hatinja jang bergontjang. la berkata ;

»Siapatah namanju orang itoe ?"

»Edmond Dantes,"' sahoet Morrel.

Villefort berdiam sakoetika, laloe berkata; »Dantes ! Edmond Dantes kaoe bilang, Toewan Morrel?"

»Ja, Toewan!"

Villefort Jantas boekaken satoe daftar besar dan sasoedali membalik-balik lembarannja dengan per­ lahan, ill berkata pada Morrel ;

»Apa kaoe tida salah seboet namanja orang itoe Toe wan

»Tida, Toewan!" saUoet Morrel; »saja tida salah seboet; soedah sapoeloeh tahon saja kenal pada anak itoe, dan soedah ampat tahon lamanja ia djadi saja poenja pegawe. Kaoe tantoe masiJi ingat, bahoewa pada anem dominggoe jang telah laloe saja datang meminta kamoerahanmoe, seperti sekarang saja meminta kaiidilanmoe aken itoe Mmond Dantes. Kaoe dengar omongkoe dengan tida senang dau menjahoeti dengan soewara kakoe. di Itoe tempo orang-orang jang soeka pada Radja, tida sekali bwrlakoe manis pada orang-orang Bonapartisch."

»Toewan," sahoet Villefort jang tjerdik itoe »kami telah mendjoendjoeng Kadja. tempo kami ada pandang toeroenan Bourbon boekan sadja se­ perti orang-orang jang djadi ahliwaris karadjaän. hanja seperti orang-orang jang terpilih oleh rahajat karadjaan ini; sedang bagitoe, kami dapat kanjataan dengan lantaran baliknja Keizer ka atas tachta, bahoewa kami telah salah menjangka. Bidjaknja Baginda Keizer telah dapatkeii kamenangan ; radja jang tertjinta, dialah radja jaug sah."

»Itoelah betoel sekali! " kata Morrel; »saja merasa enak oleh kerna dengar kaoe berkata bagitoe, dan saja mendapat harapan baik aken halnja Edmond Dantes."

»Nanti doeloe," kata poela Villelbrt sambil mem­ balik lembar-lembarannja satoe daftar jang lain; »ha! ini dia; saorang pelajaran, boekan? dan toendangannja satoe nona Catalaan? Ja, ja! sekarang kami ingat betoel ; ia poenja perkara ada soekar sekali.

— »Bagimana boleh bagitoe ?"

— »Kaoe tantoe taoe, jang satelah ia kaloewar jari sini, ia teroes diantarken ka dalam toetoepan di astana -Justitie.

— »Ja, saja taoe itoo.

— »Di itoe hari djoega kami lantas kirim kabar ka kota Parijs, dengan kirimken djoega segala soerat jang terdapat pada oran^ tangkapan itoe. Bagitoelah kawadjibankoe, dan kami tida boleh oeroengken itoe. Delapan hari pada sasoedahnja ditangkap, orang itoe lantas dibawa pergi ka lain tampat."

— »Dibawa pergi"? apatah orang telah berboewat dengan anak itoe?"

»Djangan koewatir! Dia itoe tantoelah soedah dibawa ka Fenestrelles, ka Pignerol, atawa ka poelo St-Marquerite; tapi dengan terkoenjoeng-koenjoeng dia itoe nanti datang memerintah kombali di dalam kapalmoe."

— »Dia boleh datang, kapan sadja dia soeka pakerdjaännja ada tinggal terboeka aken dia. Tapi mengapatah djoega sampe sekarang ini dia belon datang'? Saja rasa orang-orang Bonapartisch haroes iijataken kaädllannja dengan lantaran lepasken segala orang jang telah ditangkap oleh pemerintah jang mendjoendjoeng Radja.

— »Djanganlah gampang menerka salah, Toewan! di dalam segala perkara poen orang misti menoeroet pada atoeran. Sebab Edmond Dantes telah tertoetoep dengan titahnja pemerintah agoeng, dia misti dilepasken dengan titahnja pemerintah itoe djoega. Dan dari sebab Napoleon baroe bertachta kombali ampatbelas hari lamanja, maka brangkali-lah djoega titah aken lepasken itoe Edmond belon sampe dikirimken dari kota Parijs.

— »Tapi apa tida ada djalan aken sigraken terbitnja kalepasan itoe, sedang sekarang ini kita-orang telah dapat kamenangan? Saja ada poenja bebrapa sobat jang nanti dengar permintaänkoe ; saja boleh dapat batalken itoe poetoesan hakim."

—• »Belon ada poetoesan satoe apa di dalam perkara itoe."

— »Aken orang menangkap itoe Edmond, apa tida ada poetoesan hakim ?"

— »Di dalam perkara dari hal negri tida dikuloewarken soerat titah aken menangkap orang: sering kali Gouvernement ada perloe aken linjapken orang-orang dengan tida tinggalken tanda satoe apa; saände aken menangkap orang-orang itoe ada dikaloewarken soerat titah, tantoelah djadi ada apa-apa jang boleli djadi djalan aken orang tjari katerangan."

— »Di bawah perintah kaoern Bourbon brangkali djoega ada hal bagitoe, tapi sekarang ini?"

— »Di dalam segala djeman poen ada hal bagitoe, Toewan!"

— »Habis, sekaraug ini, Toewan Viliefort! adjaran apatah kaoe bri kapadakoe aken sigraken kalepasaunja Edmond?"

— »Sembahken sadja satoe soerat permoehoenan kapada mantri justitie."

— »Oh, Toewan! kita-orang taoe betoel apa jang djadi dengan lantaran soerat pormoeboenan. Saban hari mantri justitie ada trima doewaratoes soerat atawa lebih banjak lagi, tapi jang dibatja di dalam sahari, tida ada ampat soerat."

— »Ja; tapi satoe soerat jang tertanda olehkoe dan terkirim olehkoe, tantoe sekali nanti lantas, di­ batja.

— »Apa kaoe maoe toeloeng kirimkeu soerat itoe

-- »Dengan senang hati. Kapan hari itoe Dantes ada bersalah, tapi sekarang tida boleh dikataken bagitoe; maka haroeslah kami memboeka djalan aken lepasken dia, kerna kami inilah jang telah terpaksa aken menoetoep dia itoe." Dengan berboewat bagitoe, Villefort itoe dapat mentjegah, soepaja toewan Morrel tida nanti tjari lain djalan boewat toeloengi Dantes ; saände Dantes itoe tertoeloeng- rasianja Viliefort poen tantoe sekali nanti djadi terboeka.

»Tapi tjara bagimana saja misti menoelis kapada mantri justitie?" kata poela toewan Morrel.

»Doedoeklah di sini, ïoewan Morrel!" kata Vil­ iefort sembari berbangkit, soepaja si toewan-kapal boleh doedoek di sitoe: »kami nanti kataken apa jang kaoe misti toelis."

»Kaoe soeka menoeloeng djoega di dalam hal ini ?"

— »Tantoe! Biarlah kita-orang lantas moelai soepaja djangan djadi memboewang tempo."

— »Ja, Toewan, kita poen haroes ingat, bahoewa Itoe Dantes ada menoenggoe, ada menahan kasenosaraän dan brangkali djoega telah poetoes penearapannja

Villefort dapat merasa tida enak, oleh kerna beringat pada halnja itoe lelaki moeda, jang- ada tertoetoep di tampat gelap dan tantoc sekait mee- njoempahi kapadanja.

»Saja sadia aken menoelis, Toewan!" kata Morrel sambil berdoedoek di korsinja Viliefort dengan memegang pena.

ViiIefort lantas kataken apa jang misti ditoelis oleh si toewau-kapal. Di dalam toelisan itoe ada di- poedji sekali katjintaänja Edmond Dantes kapada Negri, demikianlah djoega kerdjaan besar, jang ià telah perboewat'aken goena pakoempoelainija orangorang jang mendjoendjoeng Napoleon Bonaparte. Edmond itoe'poen dikataken telah bekerdja dengan radjin sekali aken menjadiaken apa jang'perloe, soe paja Napoleon boleh balik kombali ka Frankrijk:

Sasoedahnja soerat permoehoenan itoe sadia. Villefort batja itoe, laloe berkata'pada Morrel :

»Sampe baik; sekarang biarlah kaoe serahken sadja perkara ini kapadakoe."

»Apa soerat ini sigra nanti dikirimken olehmoe, Toewan?"

»Di ini hari djoega kami kirimken."

»Dengan ditandai, bahoewa soerat ini soedah terbatja olehmoe?"

»Kami nanti toelis di pinggirnja soerat ini. Toewan! bahoewa apa jang terseboet di dalam in soerat, ada dengan sabenanija."

Habis bilang bagitoe, lantas djoega Villefort itoe menoelis di pinggira soerat itoe.

»Sekarang ini, Toewan! apalah lagi jang niisti diperboewat?" kata poela itoe toewan Morrel.

»Tida apa lagi," sahoet Villefort; »hanja kaoe misti menoenggoe sadja, kaoe boleh haiapt jang sigra djoega psrmoehoenanmoeini nanti terkaboel.

Toewan Morrel dj adi mendapat harapan besar, oleh kerna omongnja Villelort itoe; ia lantas kasih slamat tinggal, laloe teroes berdjalan pergi kapada bapanja Edmond, aken bri taoe pada orang toewa itoe, bahoewa tida nanti berselang lama lagi, Ed mond nanti dilepasken.

Villefort jang misti kiriinken itoe soerat permoehoenan ka kota Parijs, ia tida kirimken itoe hanja simpan itoe baik-baik di dalam roemah sendiri: soerat itoe poen ada bergoena aken lepasken Edmond Dantes, — tapi di belakang kali boleh djadi lantaran akeii membinasaken Edmond itoe : kaadaunnja perkara negri poen ada datangken doegaiin kapada Villefort, balioewa sigra djoega Napoleon nanti terdjatoh kombali, hingga Radja Lodewijk nanti berdoedoek komhali di tachta ka- radjaän.

Maka Edmond Dantes itoe tinggal djoega ter- toetoep, dan dari sebab toetocpannja itoe ada di dalam tanah, maka tidalah sekali ia dengar apa-apa dari hal roeboehnja tachta Radja Lodevvijk, maski roeboehnja itoe ada bergoemoeroeh keras hingga terdengar di segala negri.

Tapi Viliefort ada mengiiite baik-baik pada segala perkara dan dengar baik-baik lialnja segala perkara jang terdjadi. Di dalam tempo saratoes hari, jaitoe salama Napoleon ada bertachta, adalah doewa kali toewan Morrel datang kombali pada Villefort dan meminta dengan sangat, soepaja sigra orang lepas- ken Edmond Dantes ; tapi pada tiap kali ia datang, ia dibri sadja harapan besar, hingga ia berdjalan poelang dengan senang hati. Achir-aehir Napoleon terkepoeng di Waterloo. hingga tertangkap kombali oleh nioesoeh-moesoelinja dau diboewang ka poelu St-Uelena. Davi watas itoelah toevvan Morrel tida brani dataug kombali pada Villefort. Ia soedah perboewat apa jaug boleh aken meiioeloeng pada Edmond: tapi sekarang, kaloe ia tida berdiaiïi, la sendiri boleh djadi mendapat soesah.

Baginda Radja Lodewijk berdoedoek di tachta Frankrijk. Villefort ada merasa koerang betah di Marseille, dari sebab perboewatannja di itoe kota ada niengganggoe pada kasenangan hatinja; ia meminta dan dapatken djabatan Procnreur- Hadja si Toulonse. Ampatbelas hari sasoedah memangS koe djabatan itoe, ia menikah pada Nona Rene de Saint Móran, jang bapanja ada bertambah-tambali ternama besar di dalam karaton Irankiijk.

Bagitoelah adanja hal, maka di dalam tempo itoe saratoes hari, di mana Napoleon ada bertachta ka doewa kali, Edmond Dantes tinggal tertoetoep djoega, dan maskipoen tida kaloepaiin oleh manoe. sia, ia ada seperti kaloepaän oleh Allah.

Danglars poen mengarti, bagimana besar ia soe dah meroegiken kapada Dantes, tempo ia lihat Napoleon datang kombali.

Tapi tempo Napoleon soedah bertachta di Parijs, Danglars itoe djadi merasa takoet ; di dalam segala waktoe ia sangka nanti dapat melihat Dantes da tang terkoenioeng-koenjoeng dan membalas sakit kapadanja. Sebab bagitoe, Danglars itoe lantas bri

taoe pada toewan Morrel, jang ia ingin kaloewai

44


dari pakerdjaän orang pelajaran, dan ia minta toeloengannja Morrel, soepaja ia dapat pakerdjaan di dalam satoe kautoor-dagang di Spaiije. Dari sebab ia dapat kerdjaàn itoe dengan toeloengannja Mor­ rel, maka pada tempo Napoleon baroe datang kombali sapoeloeh atawa doewa-belas hari di kota Parijs, DangJars itoe soedah berangkat ka kota Madrid, iboe-kota Spanje, dan orang tida dengar apa-apa lagi dari halnja itoe.

Fernand tida taoe apa-apa. Dantes tida ada, itoelah satoe perkara jang senangken hatinja. Apa soedah djadi dengan Dantes itoe, ia tida tjari taoe; ia goenaken sadja segala akal aken djoestaïn Mercedes dl dalam hal lantarannja Dantes itoe tertahan; -Fernand itoe ada berniat djoega aken pergi ka lain negri dan membawa Mercedes itoe ka sana. Tempo-tempo adalah djoega Fernand itoe merasa koewatir di dalam hati. kaloe-kaloe Dantes nanti datang kombali pada Mercedes. Djika mendapat rasa bagitoe, lelaki itoe pergi berdoedoek di poentjak goenoeng Pharo, dari mana ia boleh melihat ka Marseille sambil melihat djoega pada desa Catalaan; di sitoe ia berdiam salakoe koetjing menginte tikoes. dan ia memandang sadja pada djalanaii, kaloe kaloe nanti dapat lihat Dantes djalan di sitoe. Fernand itoe ada berniat akeu menembak pada Dantes, kaloe melihat Dantes itoe datang kombali ; komoedian ia nanti menembak pada diri sendiri. Tapi ini

uiatau jang kadoewa, tantoelah djoega satoe perkara

45


jang tida bisa terdjadi: Fernand itoe tida nanti memboenoeh diri; sebab ia ada sangat mengarap nanti dapatken nona Mercedes.

Sedang bagitoe, keizer Napoleon ada minta bantoeannja rahajat; maka segala orang jang bisa angkat sindjata, berangkat ka paperangan.

Fernand djoega berangkat dengan hati sangat doeka dan sangat merasa koewatir, kaloe-kaloe sasoedahnja ia pergi, Edmond Dantes nanti datang dan menikah pada Mercedes.

Kaloe Fernand bisa memboenoeh diri, tantoelah ia berboewat itoe pada waktoenja maoe tinggalken nona katjintaännja.

Kalakoeännja jang manis pada Mercedes, dan kalakoeännja jang njataken rasa kasihan aken itoe nona jang bertjilaka, adalah terb tken djoega sedikit bakalnja katjintaiin di dalam hatinja nona itoe. Seorang jang berhati toeloes poen, kaloe ia mene­rima kabaikannja orang, tiada loepoet ia merasa ingin aken membalas baik. Demikianlah halnja Mercedes itoe.

Dari doeloe poen nona Mercedes ada berlakoe dan ada berhati seperti sobat pada Fernand itoe; sekarang ini persobatannja itoe ada tertambah de­ngan perasaan baroe, jaitoelah perasaànnja hati jang telah menerima amalnja orang.

»Soedara!" kata nona itoe kapada Fernand di waktoe lelaki ini maoe berangkat: »djagan kasih dirimoe diboenoeh orang, soepaja akoe tida djadi

46


sendirian sadja di doeiiia ini, di mana akoe nanti menangis dan merasa kasoenjian, kaloe kaoe ini meninggal."

Ini omongan, jang dikataken pada waktoe maoe berpisah, ada membri harapan besar kapada Fer­nand, jang sekarang ada merasa di dalam hati. Bahoewa kaloe sadja Dantes tida datang kembali, brangkalilah djoega ia (Fernand) nanti boleh dapatkeu itoe Mercedes.

Sering kali Mercedes itoe menangis, dan sering­ lah ia berdiri diam di atas boekit; salakoe orang jang gila, dan memandang ka Marseille dengan berdjemoer di sinarnja mata-hari; tempo-tempo ia berdiri di batoe-karang pada pinggir laoet, sambil menanja kapada diri sendiri, apa tida lebih baik memboewang diri dan djadi mati di ajer, dari pada inggal hidoep dengan menanggoeng kadoekaan sanantiasa.

Kaloe Mercedes tida teroes memboewang diri, itoelah boekan dari sebab merasa takoet kamatian, hanja sebab terlarang oleh agama *).

Caderousse djoega dipanggil ka paperangan; aken tetapi dari sebab ia ada lebih toewa delapan tahon dari pada Fernand dan ia ada berïstri, ia

________
*) Oleh agama Mesehi orang Indonesia ada diwadjibkan aken tjinta kapada sasama Indonesia. Bagimanalah bisa toeroet pada perintah itoe, kaloe orang tida tjinta pada diri sendiri? Sebab

bagitoe, djadilah orang jang boenoeh diri sendiri, ada berdosa lebih besar dari pada memboenoeh orang lain.

47


teritoeng pada panggilan jang katiga dan ia dikirimken ka pasisir.

Itoe Dantes jang toewa, jang ada tertoendjang sadja oleh pengarapan, terpoetoes pengarapannja itoe pada waktoe keizer Napoleon terdjatoh kombali dari tachta karadjaän.

Sasoedahnja lima boelan ia terpisah dari Edmond dan menanggoeng kadoekaän sahari-hari, ia boewang napasnja jang pencabisan, sedang ia tersoendang oleh tangan nona Mercedes.

Toewan Morrel adaken apa jang perloe aken oeroes hal raatinja oratig toewa itoe, dan bajari orang toewa itoe poenja hoetang ketjil-ketjil, jang telah dibikin di tempo sakit.

Di dalam hal berboewat itoe, boekan sadja toewan Morrel ada njataken kamoerahan, hanja ada njataken djoega braninja hati. Di tanah Frankrijk sabelah oedik pada itoe tempo poen ada gempar hoeroe-hara, dan hal membri toeloengan pada bapanja saoraiig Bonapartisch, maskipoen di waktoe orang itoe soedah meninggal, ada terpandang se­perti berboewat salah.



__________